Bantuan Rumah Huntara Korban Gempa Pidie Jaya Tak Merata


Jumat, 17 Februari 2017 - 14.02 WIB


PIDIE JAYA - Masih banyak warga korban gempa berskala 6,4 SR Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, yang tak mendapatkan rumah hunian sementara (huntara) tahap pertama yang sudah dibangun oleh pemerintah setempat.


Seperti diketahui bahwa Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, beberapa bulan lalu baru saja di hantam gempa bumi berkekuatan 6,4 skala riter yang menghancurkan ribuan bangunan rumah, pertokoan serta tempat ibadah.


Amiruddin Salam (50) warga Desa Mesjid Trienggadeng, Kecamatan Trienggadeng,  Pidie Jaya, Provinsi Aceh, yang merupakan salah satu korban gempa bumi yang rumahnya hancur hingga saat ini keluarganya harus tidur di tenda darurat sampai saat ini.


Ayah yang kehilangan anaknya itu saat gempa bumi beberapa bulan lalu menyebutkan bahwa dirinya sangat berharap supaya bantuan rumah hunian sementara supaya di bagikan tepat sasaran dan bener-bener di tempati oleh betul-betul korban yang tidak memiliki rumah lagi.


"Saat kejadian ayah saya bernama Muhibbul Khairu (2) ikut meninggal karena tertimpa kosen rumah yang mengenai mukanya, sedangkan istri saya Cut Idawani (47) pas kejadian juga tertimpa beton hingga membuat kakinya terluka parah," sebutnya.


Kendati, bantuan yang baru di terimanya dari pemerintah setempat yaitu bantuan untuk anaknya yang meninggal berjumlah Rp 15 juta dan untuk istrinya sebesar Rp 5 juta rupiah. Kendati kalau rumah hunian sementara tak dapat hingga masih menetap di bawah tenda darurat.


Sekretaris Desa (Sekdes) Mesjid, Jafaruddin, yang di konfirmasi Kabar Satu. Info, menyebutkan, bahwa pembagian rumah hunian sementara (huntara) di Desanya pada tahap pertama ini berjumlah 9 unit saja.


Sedangkan dirinya sudah mengusulkan semua rumah yang rusak dengan berjumlah 21 unit termasuk rumah Amiruddin Salam (50).


"Kita berharap tahap kedua supaya cepat turun juga sayang kita lihat masyarakat yang tidak ada rumah, maka desa kami butuh 12 unit rumah lagi ini untuk rusak berat, untuk sementara masyarakat masih tidur di luar, maka itu kita berharap segera diluncurkan tahap kedua karena masih ada warga yang tidur diluar," jelas Jafaruddin. [Jem]
Bagikan:
KOMENTAR