Aceh Utara - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara memberikan peringatan keras kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran penyakit kulit, khususnya kurap. Himbauan ini disampaikan sebagai upaya pencegahan terhadap meningkatnya kasus infeksi jamur kulit yang mulai banyak ditemukan di beberapa wilayah di Aceh Utara dalam beberapa pekan terakhir.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., MKM., melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM., menegaskan bahwa kurap bukanlah penyakit sepele. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung, lingkungan yang lembab, hingga penggunaan barang pribadi secara bersama-sama. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai langkah awal mencegah penularan.
“Penyakit kurap merupakan infeksi jamur pada kulit yang sangat mudah menular. Penularannya bisa terjadi melalui sentuhan kulit secara langsung, penggunaan handuk atau pakaian secara bersama-sama, bahkan melalui lantai atau tempat tidur yang terkontaminasi. Ini harus menjadi perhatian serius seluruh masyarakat, khususnya di lingkungan padat penduduk,” ujar Samsul Bahri saat memberikan keterangan pers, Selasa (15/07/2025).
Menurutnya, kurap yang dikenal dalam dunia medis sebagai tinea corporis atau dermatofitosis, adalah infeksi kulit superfisial yang disebabkan oleh jamur dermatofita.
Gejala utamanya berupa bercak kemerahan, gatal, bersisik, dan kadang membentuk pola lingkaran. Bila tidak ditangani dengan baik, infeksi ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan menular ke orang lain yang tinggal serumah.
Samsul menambahkan, penyebaran kurap kerap meningkat di musim panas dan lembab, apalagi dengan intensitas hujan yang tidak menentu belakangan ini, sehingga memicu pertumbuhan jamur pada kulit lebih cepat.
“Kondisi cuaca lembab seperti saat ini sangat mendukung pertumbuhan jamur. Oleh sebab itu, kita harapkan masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan tubuh, lingkungan tempat tinggal, serta menghindari kebiasaan berbagi pakaian atau handuk. Bila ada gejala-gejala mencurigakan, segera periksakan ke Puskesmas terdekat agar bisa diatasi lebih dini,” tegasnya.
Sebagai bagian dari langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Aceh Utara juga akan menggencarkan kampanye edukasi tentang kebersihan kulit dan sanitasi lingkungan melalui Puskesmas di seluruh wilayah kecamatan. Para petugas kesehatan nantinya akan memberikan penyuluhan tentang cara mengenali gejala kurap, tindakan pencegahan, serta pengobatan yang tepat.
“Penyakit kulit seperti kurap sangat erat kaitannya dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Maka dari itu, kampanye ini akan menyasar langsung ke masyarakat melalui kader kesehatan dan penyuluh di lapangan. Kita juga libatkan Posyandu dan Posbindu agar informasi ini sampai ke semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia,” ujar Samsul.
Dinas Kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan membeli obat anti jamur tanpa resep dokter, terutama salep yang mengandung steroid. Penggunaan yang salah bisa memperparah kondisi kulit atau menimbulkan infeksi sekunder.
“Kita sarankan agar pengobatan dilakukan dengan bimbingan tenaga medis. Salep yang dijual bebas memang bisa membantu, tapi penggunaannya harus tepat. Beberapa salep mengandung zat yang bisa menekan imun kulit, sehingga jamur justru makin tumbuh subur,” jelasnya.
Lebih lanjut, Samsul mengajak masyarakat untuk memperhatikan lingkungan tempat tinggal dan fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, asrama, maupun pondok pesantren, yang rawan menjadi tempat penyebaran penyakit kurap jika tidak dirawat kebersihannya.
Dinas Kesehatan juga mengimbau agar kepala sekolah, pimpinan dayah, dan pengelola fasilitas publik rutin melakukan pembersihan sarana, penyediaan sabun, serta memastikan ventilasi udara baik agar kelembaban tidak tinggi.
“Kami akan berkoordinasi dengan lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan dan Kemenag, untuk melakukan intervensi di sekolah-sekolah dan lembaga keagamaan. Pencegahan penyakit kulit seperti kurap bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Dinas Kesehatan mengajak seluruh masyarakat untuk proaktif dalam menjaga kebersihan dan segera melapor ke fasilitas kesehatan bila ada tanda-tanda penyakit kulit yang mencurigakan. Peran keluarga sangat penting dalam mendeteksi dini penyakit ini, karena kurap seringkali dimulai dari anak-anak dan bisa menyebar ke seluruh anggota rumah.
Dengan kesadaran dan partisipasi aktif seluruh masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara optimis bahwa penyebaran penyakit kulit kurap dapat ditekan dan dikendalikan.
“Kesehatan kulit adalah bagian dari kesehatan masyarakat yang tidak boleh diabaikan. Mari bersama kita jaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit kurap di Aceh Utara,” pungkas samsul bahri. (ADV)