LHOKSUKON - Gampong Lhok Pu'uk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, dilanda pasang purnama yang menyebabkan kerusakan parah di permukiman warga, pada 18 September 2024.
Kejadian ini bukan hal baru bagi desa tersebut, namun kali ini dampaknya lebih dahsyat. Pada kejadian sebelumnya, sebanyak 29 rumah warga rusak, dan hari ini jumlahnya meningkat sampai 38 rumah, bukan rusak malah hancur akibat hantaman air pasang purnama.
Hal tersebut dikatakan oleh Geuchik Lhok Pu'uk T. Bakhtiar yang didampingi oleh masyarakatnya, anggota DPRA dari Partai Aceh H. Ismail A Jalil, SE.,MM (Ayah Wa, Anggota DPRK Aceh Utara Tgk. Razali Juned (Tgk. Jeunib), Tgk. Meulaboh, Plt. Dinas PUPR Aceh Utara Ir. Jafar,ST, Penggiat Sosial Aceh Akmal Daud dan Muspika Seunuddon.
Geuchik Gampong Lhok Pu'uk menyebutkan, bahwa pasang purnama telah menghancurkan 38 rumah hingga tidak bersisa, memaksa warga untuk mengungsi ke meunasah (surau). "Ada 4 kilometer wilayah yang terkena dampak langsung dari pasang purnama. Masyarakat saat ini mengungsi karena rumah mereka hancur akibat hantaman air laut," jelasnya.
T. Bakhtiar menyampaikan keprihatinan bahwa pemasangan batu jeti antara Gampong Matang Puntong dan Lhok Pu'uK yang dimulai beberapa tahun lalu belum selesai dikerjakan sayapnya, sehingga setiap kali terjadi pasang purnama, terimbas seperti hari yang dirasakan oleh masyarakat Lhok Pu'uk. "Sudah lima tahun, dan tahun ini adalah yang terparah. Semua rumah hancur," ucapnya dengan nada sedih.
T. Bakhtiar juga menyoroti kurangnya perhatian pemerintah dalam menangani masalah ini. "Sudah lima tahun berlalu, tapi belum ada bantuan dari pemerintah, karena selalu terhalang oleh hal-hal teknis seperti Detail Engineering Design (DED). Masyarakat sangat berharap agar pemasangan batu jeti segera dilanjutkan dan infrastruktur yang rusak segera diperbaiki," tambahnya.
Pasang purnama yang terjadi hari ini bahkan hampir memutus akses jalan di desa tersebut. Warga sangat berharap agar Pj Bupati Aceh Utara dan Pj Gubernur Aceh turun langsung ke lokasi untuk melihat situasi ini dan segera mengambil langkah-langkah yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami membutuhkan tanggap darurat dari pemerintah untuk mengatasi hantaman ombak pasang purnama yang telah menghancurkan kehidupan kami," pinta T. Bakhtiar.(adv)