Lhoksukon - Samsul, salah-seorang wali murid di sekolah menengah atas kota Lhoksukon mengaku kecewa karena mendapat perlakuan kasar oleh oknum guru di sekolah itu.
Perlakuan kasar itu terjadi saat dirinya mendatangi SMU N1 Lhoksukon untuk menanyakan telepon seluler milik adiknya yang disita oleh guru.
Ditanya alasan adiknya membawa hp ke sekolah, ia mengatakan bahwa seorang guru mata pelajaran sejarah meminta kepada para siswa/siswinya agar membawa hp ke sekolah untuk melaksanakan tugas kelompok mereka di sekolah. Namun, sebelum pelajaran tiba-tiba pihak sekolah melakukan razia hp di setiap ruangan sekolah dan menyitanya.
"Saya merasa heran dan bingung dengan aturan dan instruksi yang sedang dijalankan oleh pihak sekolah SMA Negeri 1 Lhoksukon ini, kemaren guru memerintahkan kepada siswa/siswi untuk membawa HP, sementara di hari yang sama guru yang lain datang menyita semua Hp para siswa/siswi di Sekolah tersebut, aturan macam apa ini," kesal Samsul.
Tak hanya disitu, diketahui oknum Guru tersebut juga bersikap kasar dan brutal terhadap wartawan saat mencoba konfirmasi, bahkan oknum guru tersebut malah merampas hp Wartawan dengan brutal, dan memarahinya dengan kasar saat akan mengambil foto, padahal sebelumnya wartawan tersebut sudah mencoba menjelaskan bahwa ia dari media.
"Anda tidak boleh mengambil foto tanpa izin ya," hardik oknum Guru tersebut sambil merampas hp wartawan, yang hampir jatuh karena sang oknum Guru tersebut merampasnya dengan cara kasar.***