Ditangan Kakek Pidie Jaya Ini, Limbah Kayu Jadi Barang Seni Yang Cantik.


Rabu, 26 Januari 2022 - 19.11 WIB



PIDIE JAYA - Biasanya limbah kayu bekas di buang karena di anggap sampah oleh masyarakat pada umum nya di mana pun.


Namun di tangan Kakek yang satu ini limbah kayu bekas di olah menjadi barang yang sangat berharga dan cantik bahkan banyak di minat oleh warga 

Amiruddin Harun (72) warga Desa Keude Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, setiap hari nya bisa memproduksi berbagai barang seni yang cantik dari limbah kayu bekas.

Menurut dia, aktivitas selama ini di tekuni nya pasca wabah virus corona merambah tanah air Indonesia yang membuat sendi-sendi perekonomian manjadi lesu, namun untuk membuat asap dapur terus mengumpul dia memilih membuat aktivitas barang seni dari limbah kayu.

Asal mulanya Amiruddin berkecempung di karya seni dari kayu limbah ini setelah mempelajari dari seni seni orang Jawa yang di jual di Aceh, bahkan dirinya ikut membeli untuk menjadi salah satu contoh bagi dia berenovasi di bidang tersebut.

"Pertama saya penasaran dengan karya seni yang di jual olah orang pulau Jawa kemari, saya beli dan saya pelajari pelan-pelan akhir nya bisa saya buat berbagai karya seni lainnya, seperti mobil jadul, sepeda ontel, vespa dan sepeda motor herley serta lainnya," sebut Amiruddin saat di jumpai media ini di salah satu warkop di Meureudu.

Amiruddin mengaku bahwa dirinya dengan bermodal alat seadanya bisa membuat berbagai keunikan seni dari limbah kayu, bahkan satu sepada motor ukirannya ini di bandrol hanya sebesar Rp. 200.000 rupiah per unitnya.

Selain itu, selama ini ukiran tangannya mengunakan limbah kayu cuma sepeda motor jenisb herley yang banyak peminat nya, untuk ukirannya ini dia khusus memilih limbah kayu-kayu pilihan yang berkualitas tinggi dari ketam kayu yang ada di Gampongnya, bahkan hanya mengeluarkan modal 50 ribu rupiah satu unit buatan dia bisa membawa keuntungan 150.000 ribu rupiah.

Amiruddin juga menceritakan bahwa di sebelum nya ber profesi sebagai supir bus antara provinsi Medan - Banda Aceh di tahun 60 an, maka di tahun 2003 lalu dia memilih berhenti jadi supir di karenakan usianya yang sudah tua.

Bahkan ukiran tangannya ini sudah pernah di tampilkan di pameran di tingkat kabupaten, ada pun jenis ukiran limbah kayu yang cantik di tangan kakek ini berupa jenis vespa kungo, herley, becak surabaya, kapal persiar, sepeda ontel, semua jenis benda ini harga nya hanya di bandrol per unit nya hanya Rp.200.000,-rupiah. (red).
Bagikan:
KOMENTAR