Beginilah Kisah Cerita Seorang Relawan Pada Saat Tsunami Aceh.


Minggu, 26 Desember 2021 - 11.36 WIB



ACEH - Mengenang tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 silam yang hampir melulu lantarkan seluruh pelosok pesisir Aceh, hingga ribuan nyawa manusia hilang pasca tergulungnya ombak raksasa yang menerjang daratan Aceh pada saat itu.


Namun saat ini mengilas sedikit sekelumit Kisah para relawan Tsunami 2004 yang ikut serta suka rela membantu mengumpulkan jenazah jenazah manusia, salah satu nya Zulkarnaini (36) warga Kabupaten Aceh Utara, Aceh, dan kawan kawannya Kumpulkan ratusan mayat yang sudah lapuk.


Musibah Gempa dan Tsunami pagi yang terjadi pagi minggu 26 Desember 2004 menyisakan kisah tidak terlupakan bagi Zulkarnaini dan kawan-kawannya.


Zulkarnaini pada saat itu masih duduk di semester 2 Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe ikut bergabung di UKM KSR PMI unit 04 Unimal.


Zulkarnaini beserta dengan timnya menyusuri daerah Ulee Lheu tepatnya di daerah Punge, daerah yang paling parah pada saat Tsunami menerjang, buktinya kapal PLTD Apung bertengger di kawasan punge, Kapal PLTD tersebut terseret jauh dari bibir pantai Ulee Lheu.


Saat itu kondisinya mayat masih bergelimpangan dengan kondisi tubuh yang sudah luluh dikumpulkan satu persatu oleh tim UKM KSR PMI Unimal tersebut.


Tubuh tubuh tersebut harus diangkat secara perlahan dan aroma menyengat menembus masker yang dikenakan oleh Zulkarnaini dan tim.


Mereka memasuki rumah yang luluh lantah satu persatu, menyisir tiap puing puing bangunan yang roboh, saat puing tersebut diangkat mereka dapati mayat yang sudah tertimbun diantara reruntuhan, suasana haru menyelimuti zul dan tim, betapa Tsunami begitu dahsyat menghantam kawasan tersebut.


Air mata tim saat itu tidak tertahan sambil mengucap tahlil dan tahmid mengiringi mayat-mayat para syuhada tersebut.


Suasana haru semakin mendalam ketika ada mayat anak dan orang tuanya yang saling berdekapan, zul dan tim tidak dapat membayangkan bagaimana kondisi keluarga tersebut saat Tsunami menghantam rumah mereka.


Ada banyak kisah yang mesti ditulis, namun tulisan ini menjadi pengingat bagi kita semua yang masih hidup agar bertafakkur dan semakin mendekatkan diri kepada Allah, Allah tunjukkan kuasanya melalui Gempa dan Tsunami.(red).
Bagikan:
KOMENTAR