Miris, Masih Ada Warga Miskin Tak Mampu Belikan Baju Lebaran Buat Anaknya


Minggu, 09 Mei 2021 - 16.29 WIB



PIDIE JAYA,
-  Miris pasangan suami istri (Pasutri) Yusri dan Rahmi warga Desa Meuka Blang, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mereka sudah tujuh tahun tinggal di rumah tak layak huni.


Rumah ukuran tiga kali empat meter ini dengan kondisi tak memiliki kamar dan dapur, rumah ini merangkap semua nya mereka hanya memiliki satu tempat tidur bersama anak nya yang masih kecil dan balita.

Rahmi pemilik rumah reot itu menceritakan bahwa kondisi perekonomian saat ini belum berpihak kepada nya, di mana suami nya bekerja sebagai nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan pas - pasan.

"Ya beginilah kondisi kami pak, jangan kan buat untuk membangun satu unik rumah yang layak, bahkan untuk ingin membelikan baju baru lebaran buat anak aja tak sanggup," cerita Rahmi sambil meneteskan air mata nya.

Pasangan suami ini memiliki dua anak yang tidur dengan kondisi atap rumah bocor di musim penghujan, Anak pertama mereka bernama Muhammad Aikal, (6 tahun) adiknya Rafki Aulia (6 bulan),  yang masih balita kedua anak nya ini belum memiliki baju lebaran hingga saat ini.

Sementara itu Kepala Desa Meuka Blang, Azhar, menyatakan bahwa di desa nya ini masih banyak warga kurang mampu ada sekitar puluhan Kartu kelurag dan puluhan warga yang masih huni rumah tak layak atau yang masih tinggal di rumah gubuk di desa. 

Azhar menyebutkan bahwa kondisi nya rata rata hampir sama dengan kondisi seperti yang di alami oleh saudara Rahmi ini pekerjaan suaminya nelayan dan buruh bangunan.

Koordinator KPAYD,Jhony Rahmad, membenarkan bahwa kondisi rumah nya Rahmi di Desa Meuka Blang, Kecamatan Pante Raja, sangat memprihatinkan bahwa rumah nya dengan kondisi atap mengunakan daun rumbiah yang sudah lapuk, dinding papan bekas dan tiang kayu bekas yang nyaris roboh.

Kali ini komunitas peduli anak yatim dan dhuafa Pidie Jaya menyambangi rumah warga miskin ini dengan menyalurkan bantuan berupa sembako yaitu telor, gula, sirup, susu, teh celup dan kain sarung berupa paket lebaran.(Red).

Bagikan:
KOMENTAR