Cek Mad Pimpin Upacara Hari Pramuka ke-58 di Lapangan Buper Cluster I


Senin, 16 Desember 2019 - 20.59 WIB


LHOKSUKON - Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Pramuka ke-58 tingkat Kabupaten Aceh Utara berlangsung di lapangan Bumi Perkemahan (Buper) Cluster-I Simpang Cibrek, Gampong Cibrek Tunong Kecamatan Syamtalira Aron, Senin, 16 Desember 2019.

Upacara tersebut digelar oleh Pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Aceh Utara, diikuti seluruh peserta dari kalangan penegak, penggalang, dan siaga. Selain kegiatan upacara, juga diadakan perkemahan bersama, bakti sosial, membersihkan rumah ibadah, napak tilas sejarah Kerajaan Samudera Pasai, dan pesta siaga.


Dalam amanatnya saat menjadi inspektur upacara, Bupati H Muhammad Thaib yang juga sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang Pramuka Aceh Utara, membacakan sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komjen (Pol) Drs Budi Waseso, antara lain mengatakan hari Pramuka kali ini mengusung tema “Bersama Segenap Komponen Bangsa, Gerakan Pramuka Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI”.


Dikatakan, tema ini hadir di tengah-tengah keprihatinan banyaknya permasalahan kekinian yang mengancam keutuhan dan keberlangsungan negara dan bangsa Indonesia. Untuk itu, dalam rangka hari Pramuka agar kiranya Kakak-kakak dan Adik-adik Pramuka dapat memperhatikan beberapa hal.


Pertama, merebaknya korupsi, kolusi dan nepotisme, serta maraknya penyalahgunaan Narkoba merupakan tiga kejahatan yang menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini. “Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak segenap pengurus Kwartir, para pelatih dan pembina, serta semua nggota Pramuka untuk senantiasa menjadi peoneer dalam menanamkan nilai-nilai anti kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).


Kedua, globalisasi selain mempunyai aspek positif, tetapi tidak sedikit menimbulkan dampak negatif. Sepintas lalu dengan globalisasi ememudahkan pemenuhan berbagai kebutuhan dasar manusia, termasuk kebutuhan pangan. Namun pada sisi lain, hal ini dapat mengancam keberlangsungan nasib petani, karena murah dan mudahnya bahan pangan dari negara lain masuk ke pasar Indonesia.


Ketiga, kerusakan dan pencemaran lingkungan merupakan kelalaian kita semua akan pentingnya memikirkan warisan yang akan diberikan kepada geenrasi penerus pada masa mendatang. Mencintai alam merupakan wujud dari rasa kasih sayang setiap anggota Pramuka bagi diri sendiri dari bagi generasi penerusnya.
Keempat, kegagalan umat manusia memelihara kelestarian lingkungannya, sama artinya undangan terbuka bagi timbulnya berbagai bencana, seperti banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan. Memberikan respons yang tepat terhadap bencana menjadi kewajiban dan tanggung jawab setiap orang, termasuk anggota Pramuka.
Gerakan Pramuka tidak dapat dan tidak boleh berpangku tangan setiap kali terjadi bencana, tetap mengambil peran aktif bersama instansi terkait melakukan tindakan pertolongan pertama yang diperlukan (first aid). Untuk itu, setiap anggota Pramuka diharapkan menjadi ksatria yang sadar bencana, yang rela menolong dan rela berkorban bagi sesama, serta tabah ketika menghadapi bencana.


Upacara memperingati Hari Pramuka ke-58 Tahun 2019 tingkat Kabupaten Aceh Utara turut dihadiri pejabat jajaran Forkopimda, di antaranya Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkyan Milyardin, Komandan Kodim 0103/Aut Letkol Agung Sukoco, perwakilan dan Lanal Lhokseumawe, perwakilan dari Korem 011/LW, Ketua Kwartir Cabang Pramuka Aceh Utara Fauzi Yusuf, serta pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.


Secara terpisah, Bupati H Muhammad Thaib juga mengingatkan kepada seluruh insan Pramuka di daerah ini untuk meningkatkan dan membudayakan disiplin dalam menapaki hidup ini. Sebab, disiplin merupakan pondasi untuk membiasakan hidup yang sehat dan lebih baik, serta menghancurkan segala kebiasaan dan prilaku yang negatif.(Rls)
Bagikan:
KOMENTAR