Karang Taruna Aceh Utara Dorong Pemuda Gampong Budayakan Jiwa Gotong Royong


Kamis, 14 November 2019 - 16.26 WIB


Lhoksukon-Pengurus Karang Taruna Aceh Utara mengajak dan mendorong para pemuda dan remaja gampong agar menjadi pelopor untuk menumbuhkan kembali budaya gotong royong, hal tersebut disampaikan Ketua Umum Karang Taruna Aceh Utara Sarjani, ST kepada awak media, Rabu 13/11/2019, disela menghadiri kegiatan bhakti sosial bersama bedah rumah milik ibu Zainah Gampong Deng Kecamatan Tanah Luas yang dimotori oleh PSM Aceh Utara bersama masyarakat setempat.


Sarjani menyampaikan bahwa gotong royong merupakan budaya yang menjadi salah satu identitas perilaku kolektif masyarakat kita Aceh. Gotong royong juga salah satu kegiatan sosial yang sangat mulia, tanpa pamrih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, dahulu kita dengan mudah dapat menjumpai budaya gotong royong misalkan, mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka dan kerjasama tersebut bukan hanya dilakukan sanak keluarga yang terkait saja, tetapi semua masyarakat gampong yang berbaur dalam kerjasama demi proses acara atau kegiatan bisa berlangsung dengan baik, imbuhnya.


Sarjani juga mengajak kepada para generasi muda agar tidak menyia-nyiakan masa muda karena masa muda atau remaja merupakan masa seseorang mencari identitas dan jati diri, dimana mereka sedang mencari idola untuk dijadikan cermin bagi dirinya. Kekeliruan dalam pergaulan dapat mengakibatkan berbagai persoalan. Oleh karena itu semangat untuk menumbuhkan rasa saling tolong menolong perlu ditanamkan dikalangan pemuda dan remaja untuk mengatasi persoalan tersebut. Seperti membiasakan semangat saling tolong menolong sesama teman yang lain, rasa solidaritas, dan saling berbagi. Dalam kegiatan tersebut bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan pergaulan di sekolah maupun masyarakat, harapnya.


Sementara itu Wakil Sekretaris IPSM Aceh Utara Muhammad, S.Pd.I menyampaikan bahwa Mengendornya semangat kegotongroyongan di masyarakat maupun di kalangan remaja perlu segera diantisipasi dengan memperkuat komitmen kita bersana untuk terus menumbuhkan semangat peduli terhadap sesama, meneguhkan rasa tanggungjawab bersama dan menetapkan keyakinan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sana akan memberikan hasil yang lebih baik. Diera globalisasi ini budaya gotong royong barangkali hanya bisa ditemukan di gampong-gampong dan daerah terpencil saja. Hal ini sungguh memprihatinkan karena mengingat budaya ini merupakan budaya yang menjiwai kepribadian bangsa Indonesia, ujarnya.(RED)
Bagikan:
KOMENTAR