BID Solusi Penyelesaian Masalah di Gampong


Jumat, 23 Agustus 2019 - 14.23 WIB



Lhoksukon- Tim Pelaksana Inovasi Gampong (TPIG) Kecamatan Muara Batu menggelar Bursa Inovasi Desa (BID) di Aula Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Kamis (22/8/2019). Kegiatan tersebut diikuti Geuchik, Tuha Peut dan Tokoh Masyarakat di 24 gampong disertai perwakilan Muspida.


Ketua Panitia BID Kecamatan Muara Batu, Mulyadi mengatakan tujuan pelaksana Bursa Inovasi Desa (BID) kegiatan tersebut untuk menjembatani kebutuhan pemerintah desa akan solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau altenatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih efektif dan dan inovatif.


“Untuk bersama BID, sebuah forum penyebaran dan pertukaran inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di Desa-Desa di lingkup Kecamatan, selain itu kegiatan merupakan bagian tak terpisahkan dari Model Pengelolaan Inovasi di tingkat Kabupaten,”ujarnya.


Di lain sisi perlu juga kita, disadari bahwa kapasitas Desa dalam menyelenggarakan pembangunan dalam perspektif “Desa Membangun”, masih terbatas. Keterbatasan itu tampak dalam kapasitas aparat Pemerintah Desa dan masyarakat, kualitas tata kelola Desa, maupun sistem pendukung yang terwujud melalui regulasi dan kebijakan Pemerintah yang terkait dengan Desa.


“Sebagai dampaknya, kualitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemanfaatan kegiatan pembangunan Desa kurang optimal dan kurang memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa,”jelasnya,
Dia menjelaskan saat ini pembangunan desa lebih terfokus pada kegiatan infrastruktur seperti pembuatan rabat beton, pembangunan gedung, dan lainnya. Sedangkan, kegiatan-kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat porsinya dalam APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) masih sangat minim.


Karena itu, Program Inovasi Desa (PID) dimunculkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas. Sebagai dampaknya, kualitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemanfaatan kegiatan pembangunan Desa kurang optimal dan kurang memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa.


Koordinator Tim Ahli Pemberdayaan Masyarakat Aceh Utara, Ir. Muhammad Ismail, menyebutkan dalam bursa inovasi ini ada ditampilkan beberapa produk unggulan gampong yang sudah terbukti keberhasilannya yang ada di Gampong Kecamatan Muara Batu yang dikembangkan didalam bidang kewirausahaan. “pihaknya nantinya akan mengembangkan Produk Desa (Prodes) agar di setiap desa itu ada produk unggulan. Bahkan, ke depan juga dikembangkang Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades),” ujar dia.


"Produk-produk unggulan itu nanti akan dikembangkan yang ada disetiapgampong atau kecamatan yang ada di Aceh Utara sesuai potensi masing-masing. Karena saat ini kita juga sedang mencari ikon di Aceh Utara, jadi masing-masing kecamatan yang mempunyai unggulan tersendiri," katanya.


Menurut Ismail, untuk kawasan Muara Batu dapat dikembangkan salah satunya bordir khas Aceh yang sudah masuk kepasar internasional yang terdapat di Desa Ulee Madon. “intinya nanti kita harapakan Ppaling tidak satu kecamatan itu memiliki satu produk unggulan, seperti di Kecamatan Tanah Pasir ada pandai besi terdiri dari pisau, parang, samurai, dan segala macam. Kemudian produk tong sampah ada di Kecamatan Seunuddon maupun kecamatan lainnya sudah ada potensi atau produk unggulan tersendiri, yang dimanfaatkan dari dana desa (DD) tersebut,”ujarnya.


"Jadi, bursa inovasi ini dibuat untuk memamerkan usulan atau produk yang inovatif. Karena selama ini banyak sekali usulan pembangunan fisik atau infrastruktur di pedesaan, maka kita berinisiatif bagaimana caranya mengembangkan potensi yang ada untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bidang kewirausahaan desa. Kita juga mencoba untuk mengembangkan desa wisata baik yang ada di pesisir maupun di pedalaman berupa wisata alam," ujar Ismail.


Sedangkan, Camat Muara Batu, Andri, S, STP., M., Kesos., mengatakan, sebagian gampong di kecamatan ini sudah menghasilkan produk unggulan. Namun, sebagiannya lainnya masih banyak mengalokasikan dana desa di bidang pembangunan infrastruktur.
“Maka ini juga tugas stakeholder lainnya di Kecamatan Muara Batu bagaimana memberikan pemahaman kepada aparatur gampong agar ada keseimbangan antara pembangunan fisik dengan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan dana desa”,pintanya.



Dia menambahkan dengan adanya program inovasi desa seperti ini, tentunya kami lebih teliti dalam rangka membantu program atau kegiatan tersebut. Dalam bursa ini ditampilkan tas kerajinan Aceh dan juga produk usaha dalam bentuk kuliner seperti Kerupuk dari Ikan Bandeng dari Gampong Meunasah Drang.


Dia menyebutkan mungkin itu salah satu produk dan potensi yang ada di tempat kami (Kecamatan Muara Batu). Akan tetapi kami sekarang juga sedang mendata usaha-usaha lainnya yang mungkin tidak masuk di dalam bursa inovasi tersebut. “Kita berharap aparatur desa di Kecamatan Muara Batu memanfaatkan dana desa tahun 2020 tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur, tapi juga pemberdayaan masyarakat. “Jadi, jangan terlalu tinggi di bidang infrastruktur dan rendah dalam segi peningkatan pemberdayaan ekonomi,” tutupnya. (Red)

Bagikan:
KOMENTAR