Islamic Relief Gagas Simulasi Bencana Gempa di SDN dan SMP 4 Tampui Pidie Jaya


Kamis, 24 Januari 2019 - 18.08 WIB


PIDIE JAYA - Aceh berisiko tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Kejadian gempa pada tanggal 26 Desember 2004 berskala 9,2 SR, kedalaman 30 km di selatan Kota Banda Aceh, merupakan gempa terbesar yang pernah terjadi setelah tahun 1900. Disusul dengan kejadian tsunami telah mengakibatkan 126.915 jiwa meninggal, 37.063 jiwa hilang, sekitar 100.000 jiwa luka dan 517.000 unit rumah rusak.



Pada tanggal 07 Desember 2016 yang lalu, Aceh kembali mengalami bencana gempa bumi berkekuatan 6, 5 SR di Kabupaten Pidie Jaya pada pukul 05.03 WIB. Meski tidak menimbulkan tsunami, kejadian gempa tersebut menyebabkan 104 orang meninggal, terdapat 139 orang luka berat, 718 orang luka ringan, serta 43.529 orang yang mengungsi, 11.730 rumah rusak, 105 unit ruko roboh, 14 masjid rusak berat, satu rumah sakit rusak berat, dan satu unit sekolah roboh.
Menyadari tingkat risiko bencana di wilayah Pidie Jaya, serta mendukung upaya Pengurangan Risiko bencana di masa mendatang, Islamic Relief bekerjasama dengan para pihak menggagas kegiatan simulasi bencana gempa di SDN dan SMPN 4 Tampui, kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya.
Simulasi diikuti oleh 108 murid dan 19 guru dari SDN Tampui, kec Trienggadeng Kab. Pidie Jaya dan 38 murid dan 26 guru dari SMPN 4 Tampui, kec trienggadeng , Kab Pidie jaya dan 2 Penyandang Disabilitas dari desa Tampui. Sejumlah pihak stakeholder terkait, baik dari BPBD, BNPB, Dinas Pendidikan, Dinas kesehatan, Muspika (Pemerintah Kecamatan, KAPOLSEK, KORAMIL) PMI, RAPI, Komitee Sekolah, Tokoh masyarakat tampui, kec. Trienggadeng dan masyarakat sekitar ikut aktif mendukung pelaksanaan kegiatan.



Diskenariokan, gempa bumi dengan kekuatan 6, 5 SR dengan 15 km melanda Pidie Jaya pada jam 09.50. Berbekal pengetahuan yang sudah diperoleh, siswa dan guru melakukan upaya penyelamatan diri dalam. Setelah gempa berhenti, Kepala Sekolah dan guru mengarahkan warga sekolah untuk berkumpul di titik kumpul.



Said Faisal Riza, Aceh Area Koordinator Islamic Relief Indonesia, kepada Kabarsatu.info pada Kamis (24/01) mengatakan kegiatan simulasi ini merupakan bagian dari rangkaian program penguatan kapasitas masyarakat dalam mengurangu risiko gempa bumi dan tsunami. Serta merupakan bagian dari upaya mendukung pelaskanaan Program Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) di Kabupaten Pidie Jaya.



Kegiatan ini selaras dengan Surat Edaran Mendiknas No. 70a/MPN/SE/2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah, dan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Perka BNPB) No. 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah /Madrasah Aman Bencana serta PERBUP Pidie Jaya No. 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sekolah / Madrasah Aman Bencana (SMAB), sekaligus surat edaran Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kab. Pidie Jyaa No. 642/10/2019 tentang pelaksanaan SMAB ( Sekolah/Madrasah Aman Bencana )/ Program SUSSI ( Supporting Safe School Initiative ) yang ditargetkan di sekolah SDN & SMPN 4 Tampui, kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya.



Kegiatan simulasi ini merupakan puncak dari rangakaian kegiatan pendampingan sekolah untuk Pengurangan Risiko Bencana gempa Bumi di SDN dan SMPN 4 Tampui. Seluruh rangkaian kegiatan terlaksana atas kerjasama sekolah dengan Islamic Relief dengan para pihak, (Rel/Jam)

Bagikan:
KOMENTAR