Buya Safi'i Imbau Ba'asyir Berlapang Dada di Usianya Telah Senja


Jumat, 25 Januari 2019 - 16.01 WIB


Ist
YOGYAKARTA - Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, mengimbau Abu Bakar Ba'asyir agar bisa lebih berlapang dada di usianya yang telah senja. Sikap itu juga demi Ba'asyoir sendiri yang telah sering sakit-sakitan di penjara.


Buya Syafii megaku sudah mengetahui bahwa sejak dulu Ba'asyir tak memang menolak Pancasila. "Dia (Ba'asyir) sudah bersikap sejak tahun 80-an begitu itu (menolak setia NKRI). Sebenarnya yang repot dengan dia, dia tidak mau menerima pendapat lain. Dia merasa benar sendiri," ucap Buya Syafii kepada wartawan di UGM, Jumat (25/1/2019).


Menurutnya, sebagai warga negara Indonesia seharusnya Ba'asyir bisa menerima ideologi Pancasila dan setia kepada NKRI. Buya Syafii berharap Ba'asyir lapang dada dan menerima Pancasila sesuai amanat konstitusi.


"Semestinya di negara Pancasila, sebagai warga negara (Indonesia) yang sadar dia harus terima dong (Pancasila). Apa keberatannya menandatangani (surat ikrar setia NKRI)?," ungkapnya.


"Tapi semestinya juga... Saya berharap Pak Baasyir itu agak berlapang dada lah ya. Dia warga negara kita, harus tunduk pada konstitusi dong. Tapi enggak tahu bagaimana caranya, tapi harus ada penyelesaian," lanjutnya.


Meski Ba'asyir enggan menandatangani surat ikrar setia kepada NKRI, Buya Syafii berpendapat pemerintah tetap harus mencarikan solusi kepada yang bersangkutan. Apalagi Ba'asyir sudah berumur lanjut dan kerap sakit di penjara.


"Memang dilematis. Dia sudah sakit, sudah tua, tapi diajak (setia NKRI) tidak mau. Saya tidak tahu bagaimana penyelesaiannya ini, saya belum tahu. Tapi harus ada solusi," ucap anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.


"Dia ini biasa saja, sebenernya orang ini biasa saja. Tapi ditakutkan kalau dia nanti itu meninggal di penjara. Umpamanya begitu ya, itu nanti pengikutnya ngamuk gitu lho, itu yang ditakutkan," tutupnya.



Sumber: Detik
Bagikan:
KOMENTAR