Kena Razia, PSK di Magetan Malah Tantang Petugas dengan Telanjang


Kamis, 06 September 2018 - 07.39 WIB


Magetan - Kejadian menggelitik terjadi saat petugas Satpol PP Kabapaten Magetan menggelar razia Pekerja Seks Komersial (PSK) di Desa Tulung, Kecamatan Kawedanan. Seorang wanita yang tidak mau dirazia justru menantang petugas dengan bertelanjang bulat.

"Sik mas aku ganti klambi ya (bentar mas saya ganti baju ya, red)," ujar seorang PSK berinisial SNI kepada petugas di sebuah warung Desa Tulung, Kecamatan Kawedanan, Rabu (5/8/2018).

Petugas pun terkejut lantaran wanita itu langsung melepas pakaiannya begitu saja di depan petugas.

"Wah kurang ajar masak langsung telanjang di depanku. Saya malu langsung menarik gorden yang ada di pintu," terang Kasi Pengamanan dan Pengawal Satpol PP dan Damkar Kabupaten Magetan Dandum Widya Kusuma kepada detikcomdi lokasi.

Kepada petugas, ketiganya mengadu berstatus janda dan nekat terjun ke dunia prostitusi karena alasan ekonomi.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kabupaten Magetan Khamim Basyori kepada wartawan mengatakan, dari hasil patroli dengan sasaran warung-warung di pinggir jalan ini, pihaknya hanya berhasil mengamankan tiga PSK. Sayangnya sebagian PSK berhasil melarikan diri.

Dalam operasinya, PSK-PSK ini diketahui 'memancing' lelaki hidung belang dengan menyamar sebagai pelayan warung.

"Ketiganya ini menyamar sebagai pelayan warung sambil menggoda pria hidung belang yang singgah. Di warung ini juga tersedia kamar untuk memuaskan pelanggan," kata Khamim.

Ketiganya berasal dari daerah yang berbeda. Satu di antaranya berasal dari Desa Ngunut, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, sedangkan dua PSK lainnya berasal dari Kelurahan Pilangbangau, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun dan Kelurahan Bukuharjo, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. 


"Mereka alasan ekonomi nekat terjun menjadi PSK dan semuanya janda. Mereka mengaku memasang tarif antara Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu sekali kencan," tambahnya.

Saat ini, ketiga wanita tersebut telah dibawa ke Dinas Sosial untuk diberikan bimbingan dan pengarahan. Mereka juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan karena dikhawatirkan mengidap penyakit seksual menular. 

Operasi ini sendiri digelar atas laporan masyarakat yang mengeluhkan adanya praktik prostitusi terselubung di warung-warung tertentu di lingkungan mereka.

Sumber : detik.com
Bagikan:
KOMENTAR