Waled Nu Resmikan Pusat Layanan Khusus Dan Pendidikan Khusus Di Trienggadeng


Minggu, 19 Agustus 2018 - 09.31 WIB


PIDIE JAYA - Tgk.H.Nuruzzahri atau yang akrab di sapa Waled Nu pada Sabtu 18 agustus 2018 meresmikan pusat layanan khusus dan pendidikan khusus yayasan baitul ilmi yang berada di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya melalui program pendidikan anak usia dini layanan khususv(PAUD LK) baitul ilmi.


Sekolah Luar Biasa (SLB) Baitul Ilmi dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Baitul Ilmi yang kegiatan ini turut didukung oleh Yayasan Rahmania Fortuna Cabang Aceh. 

Lebih lanjut Walet Nu menyampaikan diselah-selah peresmiannya bahwa setiap anak adalah amanah, tidak terkecuali termasuh anak-anak yang Istimewa (cacat) ini mereka juga butuh perhatian dan pendidikan.


"Kita berharap semua elemen turut ambil bahagian dalam kesempatan ini apalagi ini satu program yang perlu terus didukung dan diperhatiakan oleh semua pihak ujar ketua Yayasan Rahmania Fortuna Abdurrahman Abbas.


“Sebelumnnya saya beranggapan mengurus anak-anak yang biasa saja cukup sulit, akan tetapi setelah saya hari ini melihat secara langsung anak-anak istimewa ini, tidak sebanding dan tidak ada apa-apanya kalau dibanding dengan anak biasa pada umummnya, butuh kesabaran yang tinggi dan keiklasan dalam mengajarkankan anak-anak istimewa ini” ujarnya.


Pimpinan Yayasan Baitul Ilmi Mashadi mengatakan hadirnya pusat kegiatan ini bertujuan pemenuhan, peningkatan mutu pendidikan dan untuk memfasilitasi anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh Pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya, dimana sesuai dengan indentifikasi dan assesmen awal yang telah dilakukan bersama oleh tim Guru Yayasan Baitul Ilmi (YBI) untuk anak berkebutuhan khusus di sekitar kecamatan Trienggadeng dan kecamatan Panteraja yang tidak mendapatkan pendidikan tergolong masih cukup tinggi, masih banyak orang yang melihat anak berkebutuhan khusus dengan sebelah mata.


Di dalam masyarakat anak berkebutuhan khusus sering  diabaikan, dicemooh  sehingga  anak takut untuk bersosialisasi. Seharusnya kita tidak melakukan hal tersebut, namun sebaliknya kita dapat merangkul dan menerima anak berkebutuhan khusus sama seperti anak normal pada umumnya. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sehingga hak-haknya terpenuhi sebagaimana anak normal lainnya ujar Mashadi lebih lanjut.


Di akhir-akhir kegiatan dalam sesi diskusi salah seorang wali murid menyampaikan “Saya mewakili orang tua siswa, mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak, yang telah menghadirkan tempat belajar ini, karenan tempat ini sangat bermanfaat bagi kami khususnnya bagi orang tua yang anaknya berkebutuhan khusus, dengan di ajarkan kemadirian sehari-hari yang kami sendiri terkadang mengalami hambatan dalam mengajarkannya, melalu pusat belajar ini kami dapat belajar dan mengetahui cara-cara apa saja yang baik untuk dilakukan yang lebih tepat” dan dalam kesempatan ini seluruh siswa turut mendapatkan paket belajar sebagai keperluannnya selama belajar di sekolah. (Mashadi)

Bagikan:
KOMENTAR