Uni Eropa Bantu Iran 18 Juta Euro


Rabu, 29 Agustus 2018 - 08.16 WIB


Ist
JAKARTA - Uni Eropa telah mengalokasikan 18 juta euro ke dalam bantuan pembangunan ke Iran sebagai upaya untuk mencegah efek dari Presiden AS, Donald Trump yang keluar dari perjanjian nuklir 2015 (JCPOA) dan pemberlakuan sanksi terberat dalam sejarah, Senin (27/8).


Hal tersebut diumumkan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri  Uni Eropa, Federica Mogherini, yang menegaskan komitmen 28 negara untuk menjaga kesepakatan nuklir tetap berlaku meskipun Washington keluar.


Selama berminggu-minggu, Brussels telah terlibat dalam upaya ekonomi dan diplomatik untuk menjaga hubungan perdagangan dengan Republik Islam tetap hidup.


Alokasi 18 juta euro adalah bagian dari bantuan 50 juta euro yang telah disetujui dan diberikan untuk kepentingan warga Iran.


Paket bantuan tersebut merupakan bagian dari langkah-langkah praktis yang diminta oleh Teheran dengan menyediakan delapan juta untuk sektor swasta, termasuk bantuan untuk usaha kecil, menengah, dan perdagangan internasional.


Delapan juta lainnya akan digunakan untuk mendukung proyek lingkungan yang akan digunakan untuk memerangi kerusakan akibat obat-obatan.


Sanksi AS terbaru memperburuk perekonomian Iran yang terpuruk dan belum pulih akibat sanksi sebelumnya. Parlemen Iran telah memecat Menteri Ekonomi, Masoud Karbasian karena dia tidak dapat menangani masalah di sektor perbankan, pajak dan produksi.


Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami tiba kemarin di Damaskus, Suriah. Hatami bertemu Presiden Bashar Al Assad dan Menteri Pertahanan Suriah.


Pokok pembicaraan berpusat pada perjuangan melawan kelompok ekstrimis dan jihadis yang hadir di wilayah itu dan kolaborasi baru di tingkat militer.


"Tidak hanya orang-orang di wilayah itu, tetapi seluruh dunia sedang berhutang kepada Suriah untuk melawan teroris," kata dia.


Hatami juga berharap bahwa seluruh wilayah Suriah bebas dari teroris dan pengungsi dapat kembali ke negara mereka.



Sumber: CNNindonesia
Bagikan:
KOMENTAR