Bawa 850 Ton Logistik, Kapal Kemanusiaan Lombok Mulai berlayar


Sabtu, 18 Agustus 2018 - 19.58 WIB


Jakarta - Guna menolong korban gempa Lombok, ACT bersama TNI AL melayarkan Kapal Kemanusiaan Lombok (KKL) hari ini. Kapal ini merupakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin milik TNI AL.

"Bantuan logistik ini diharapkan menjadi salah satu ikhtiar ACT bersama Mabes TNI AL untuk membangun kembali kehidupan warga Lombok," tutur Vice President ACT Insan Nurrochman dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/8/2018).


Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dalam amanatnya yang disampaikan Aspotmar Kasal Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, mengatakan pelepasan kapal kemanusiaan ini juga sekaligus sebagai hadiah Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.



Pengiriman tahap awal dilaksanakan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, pada Jumat (17/8) lalu. Diperkirakan kapal menempuh waktu sekitar 2 hari untuk tiba di Pelabuhan Carik, Bayan, Lombok Utara, pada Minggu (19/8). Kapal ini membawa 850 ton dari 1.200 ton bantuan logistik yang disiapkan menuju Lombok pada Jumat (17/8), bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Ribuan ton logistik yang dikirim dengan Kapal Kemanusiaan Indonesia ini telah memenuhi buritan kapal. Proses pengemasan bantuan logistik berlangsung di gudang Indonesia Humanitarian Center (IHC) ACT yang berlokasi di Gunung Sindur, Bogor. 

Logistik yang telah dikemas selanjutnya dimuat secara bertahap ke sejumlah truk, termasuk belasan armada TNI AL. Truk-truk yang dikawal langsung oleh 60 prajurit TNI.

Setelah Kapal Kemanusiaan Lombok menepi di Pelabuhan Carik, sebagian truk akan diboyong menuju Posko Kemanusiaan ACT setelah dilakukan serah terima dengan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) di Lombok. 

Setelah tiba di Lombok, seluruh logistik akan langsung didistribusikan menuju titik-titik posko tanggap bencana yang ada di seluruh wilayah pulau Lombok. 

Bantuan melalui program KKL ini bertujuan untuk meringankan penderitaan para korban dalam kondisi darurat. Dengan tagline 'Bersatu Bantu Lombok', program ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia semakin kuat.

Sebagai informasi, KRI Banjarmasin yang digunakan merupakan unsur TNI AL berjenis Landing Platform Dock (LPD) 125 meter yang dibangun di galangan Kapal PT PAL Surabaya sebagai produk dalam negeri.

Dalam mendukung program ini, selain menyiapkan satu KRI berjenis LPD, TNI AL juga menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) dan sarana serta prasarana penunjang lainnya.

Di antaranya truk angkut dari berbagai satuan TNI AL yang akan digunakan untuk pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi bencana di Lombok, unit pengawalan TNI AL, pelibatan personel pengamanan baik pengamanan terbuka maupun pengamanan tertutup guna menjaga keamanan bahan bantuan, hingga pelibatan tim kesehatan TNI AL. 

TNI AL yang terdiri dari jajaran Staf Potensi Maritim (Spotmar) bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan didukung PT Pos Indonesia, Peduli Kasih Indosiar, Pundi Amal SCTV, CT ARSA Foundation dan pihak lainnya. Seluruh kerja sama ini akan mengirimkan bahan bantuan yang terdiri dari berbagai bahan campuran seperti sembako, selimut, pakaian layak pakai, mie instan, makanan kaleng siap saji, obat-obatan, tenda lapangan, mobil pintar yang berisikan buku-buku bacaan anak dan fasilitas Trauma Healing bagi warga Lombok, serta material lainnya. 

Sebelumnya TNI Angkatan Laut telah mengirimkan pasukan dan tiga unsur KRI nya sebagai respon atas terjadinya bencana gempa bumi berkekuatan 7.0 SR yang melanda dan memporak porandakan wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat sesaat setelah gempa terjadi. Unsur yang dikerahkan yaitu KRI dr. Soeharso-990, KRI Karel Satsuit Tubun-356, dan KRI Kakap-811. Selain itu juga TNI AL mengerahkan Pasukan Korps Marinir sebanyak 200 personel yang tergabung dalam Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Marinir TNI AL.

Selain Aspotmar KSAL yang menjadi Irup (inspektur upacara), acara ini juga dihadiri para pejabat di jajaran TNI AL, President ACT Ahyudin, Direktur Utama PT Pos Indonesia, Direksi SCTV dan Direksi Indosiar, Direksi Transmedia, serta pejabat terkait lainnya. 


Sumber : detik.com
Bagikan:
KOMENTAR