Calon Rektor Unimal Harus Mampu Baca Alqur'an


Jumat, 27 Juli 2018 - 19.16 WIB


LHOKSUKON - Sekretaris Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Universitas Malikussaleh (Unimal) meminta Senat Unimal untuk menambahkan syarat adanya tes pembacaan kitab suci secara terbuka dalam pemilihan rektor Unimal periode 2018-2022 kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).


"Pemilihan rektor akan berlangsung dalam waktu dekat ini, sangat disayangkan jika para calon pengambil kebijakan atau pimpinan birokrasi Unimal tak mampu baca Al-Quran bagi yang muslim," kata Nazaruddin kepada wartawan, Jumat (27/7/18).


Ia menambahkan, provinsi Aceh memiliki ke khususan dan juluki sebagai serambi makkah, seharusnya sudah diterapkan uji pembacaan Al-Quran bagi para calon rektor Unimal yang muslim, begitu juga bagi para calon rektor non muslim harus mampu membaca kitab suci menurut agamanya masing-masing.


Nazaruddin yang kerap disapa Din Atom juga meminta pihak Kemenristek Dikti merubah Permenristek Dikti Nomor 19 Tahun 2017 untuk memasukkan uji mampu membaca kitap suci khusus bagi calon rektor di seluruh kampus di Aceh.


"Kemenristek Dikti harus mengevaluasi Permenristek Dikti Nomor 19 Tahun 2017 untuk memasukkan syarat uji baca kitab suci para calon rektor khusus di Aceh. Aturan yang manusia buat semua bisa dirubah, jadi jangan bodohi kami jika aturan itu tidak bisa ditambah dan dikurangi lagi," pinta Din Atom.


Menurutnya, bagaimana mungkin Unimal didengungkan sebagai kampus peradaban yang menjadi teladan bagi kampus lain terkhusus di Aceh, tidak ada pengujian pembacaan kitap suci bagi calon rektor, ini ditakutkan menjadi awal laboratorium yang mengikis nilai-nilai keislaman sebagai identitas Aceh.


"Ketika kemenristek dikti tidak lagi memasukkan syarat mampu baca Al-Quran bagi calon rektor yang muslim sebagai syarat utama di Aceh khususnya di Unimal, kemungkinan kedepan kampus tercinta akan menjadi laboratorium yang mengikis nilai-nilai keislaman sebagai identitas mahasiswa atau masyarakat Aceh," khawatirnya.


Din Atom juga mengajak seluruh civitas akademika Unimal untuk bersama menuntut kemenristek dikti agar syarat mampu membaca kitab suci dijadikan sebagai syarat utama menjadi rektor Unimal.


"Dengan tegas saya mengajak seluruh civitas akademika di Unimal untuk bersama menuntut agar syarat mampu membaca Al-Quran menjadi syarat utama menjadi rektor Unimal yang muslim, selalu akan kami suarakan itu," tutup Din Atom.(Raj)
Bagikan:
KOMENTAR