RTA Lhoksukon Santuni Kaum Dhuafa dan Anak Yatim


Senin, 11 Juni 2018 - 05.10 WIB


LHOKSUKON - Koordinator Rabithah Thaliban Aceh (RTA) Kecamatan Lhoksukon telah menyalurkan santunan bagi kaum dhuafa dan anak yatim di empat belas Gampong dalam wilayah Kecamatan Lhoksukon selama bulan ramadhan kali ini (1439 H).


Dana santunan yang disalurkan tersebut bersumber dari santri dan masyarakat. Pengumpulan dana dilakukan melalui 2 cara, diserahkan secara langsung dan ditransfer ke rekening koordinator Lhoksukon.


Sebelum dana santunan yang bersumber dari santri dan masyarakat tersebut disalurkan, terlebih dulu dilakukan survei untuk calon penerima selama 2 minggu sebelum memasuki bulan Ramadhan di 75 Gampong dalam wilayah Kecamatan Lhoksukon. Setelah mendapat informasi dan data, oleh pengurus RTA dibuat list penerima prioritas sesuai dana yang tersedia.


"Alhamdulillah Ramadhan kali ini RTA kecamatan Lhoksukon telah menyerahkan santunan kepada 30 KK dengan jumlah 200.000 per KK. Harapan kami, kedepan kita dapat menyantuni lebih banyak lagi," harap koordinator RTA lhoksukon Tgk. Maksalmina Hasan.


"RTA Aceh Utara berkomitmen untuk melaksanakan program-program kegiatan yang bersifat sosial keagamaan sesuai dengan potensi dan peluang yang ada meskipun terkesan sederhana. sebagaimana kaedah "Ma La Yudraku Kulluh La Yutraku Kulluh" (Sesuatu yang tidak mampu dilaksanakan secara menyeluruh, jangan ditinggalkan keseluruhannya)," ujar Ketua RTA Kabupaten Aceh Utara Tgk. Fatahillah, M. Ag.


Contoh kegiatan sosial lainnya yang dimaksud dalam bulan Ramadhan ini adalah Qiyam Ramadhan di enam Mesjid di wilayah pedalaman Lhoksukon Aceh Utara yang dikoordinir langsung oleh Tgk. Fatahillah, M. Ag.


Sementara Sekretaris RTA Kabupaten Aceh Utara, Tgk. Andi Saputra, S.HI berharap RTA Aceh Utara dapat berinovasi dan berani menerima tantangan dalam melaksanakan kegiatannya. RTA Aceh Utara juga harus pro-aktif terlibat dalam isu sosial kemasyarakatan lainnya sebagai bagian yang tidak terlepas dari masyarakat Aceh Utara. RTA harus peka termasuk isu kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.


"Tentu saja semua hal yang dicita ini butuh proses. Intinya RTA sebagai organisasi santri juga harus mampu menjawab dan mendampingi masyarakat layaknya teungku dan murid. Insya Allah." tutup Tgk. Andi.(Raj)
Bagikan:
KOMENTAR