Jembatan Rusak Pasca Gempa, Pemkab Pijay Terkesan Tutup Mata.


Jumat, 08 September 2017 - 10.22 WIB


PIDIE JAYA - Sejak roboh dan miringnya karena gempa tahun 2016 lalu, kondisi jembatan dan jalan di Desa Rhing Krueng, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, masih memprihatikan. Kendati sering kali di desak warga agar pemerintah peduli, namun jauh panggang dari api. Pemerintah  tetap menutup mata.


Jembatan tersebut rusak dengan kondisi miring dan hampir roboh, di karenakan di guncang gempa 6,4 skala riter pada akhir tahun 2016 lalu, jembatan artenatif untuk menuju kota Meureudu kini saat melintasinya harus sangat ektra berhati-hati karena di khawatirkan akan roboh apabila di lalui mobil truck besar.


" Kita lihat Jembatan penghubung Desa Deah Pangwa dengan Desa Rhing Krueng Semakin Miring, Menara Pisa di Italia akan terasa malu hati jika disandingkan dengan jembatan ini. Apa pasal? Karena kalah puluhan derajat sudut kemiringannya," sebut Muliadi HMI Komisariat FKIP Unigha.


Menurut dia, dengan kondisi jembatan ini sudah miring maka tinggal menunggu waktu kapan dan kapan jembatan tersebut ambruk dan memakan korban.


"Maka alamat meulangue-lah lam krueng para pelajar dari Pangwa yang sekolah di SMP dan SMA/MAN Meureudu tiap pagi dan siangnya. Maka dari itu kami dari Himpunan Mahasiswa Islam komisariat FKIP Unigha, Berharap Pemda jangan lepas tanggungjawab ke Provinsi, karena ini menyangkut ke selamatan masyarakat Pidie Jaya," tegasnya.


Dia menambahkan, terlalu bahaya, jika harus memaksa mengunakan jembatan tersebut, jembatan rusak ini sungguh menganggu akfitas masyarakat.


Kendati anehnya, sejak jembatan roboh, perhatian Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya hampir tidak ada, apalagi berniat untuk memperbaiki. Padahal jembatan tersebut menjadi jalur utama jalan ibu kota yang menghubungkan antar Kecamatan sampai ke Kota Meureudu.


Berbagai upaya keluhan masyarakat kepada Pemerintah sudah di lakukan, agar secepatnya untuk berkomunikasi dengan pemerintah Provinsi Aceh.Namun suara masyarakat Desa Deah Pangwa dengan Desa Rhing Krueng, tidak pernah di indahkan.


Lanjut Muliadi, mestinya pemkab Pidie Jaya peka. Karena persoalan jalan dan jembatan menjadi hal yang paling penting untuk di selesaikan mengingat keperlu rakyat.


Ia menambahkan, pertumbuhan dan perhatian untuk masyarakat tidak boleh pilih kasih. Semua harus merata, bahkan di daerah terpencik. (tim)
Bagikan:
KOMENTAR