Menteri PUPR Ingin Proyek Bendung Randangan Rampung 2018


Senin, 01 Mei 2017 - 20.37 WIB


Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan agar pembangunan Bendung Randangan dan jaringan irigasinya bisa di percepat menjadi hanya 2 tahun.


Awalnya proyek yang dimulai sejak 2013 ditargetkan rampung pada 2020, namun Basuki ingin proyek ini selesai pada 2018.


Proyek Bendung Randangan terbagi menjadi 2 bagian, yakni Jaringan Irigasi Randangan Kiri seluas 4.084 hektare (ha) dan Jaringan Irigasi Randangan Kanan seluas 4.879 ha. Sehingga total luas Bendung dan jaringan irigasinya mencapai 8.963 ha.


Untuk saat ini proyek tersebut hampir menyelesaikan Jaringan Irigasi Radangan Kiri yang terdiri dari saluran induk sepanjang 6,7 km dan saluran sekunder sepanjang 22,5 km.


Sementara untuk Jaringan Irigasi Randangan Kanan terdiri dari saluran induk 7,6 km dan saluran sekunder sepanjang 25,4 km.


"Saluran pimernya (induk) sudah selesai, unruk sekudernya sudah dimulai bisa selesai tahun ini. Termasuk yang kanan harus kita percepat pembangunannya. Saya minta 2018 seluruhnya selesai," tuturnya di Kabupaten Pahuwonto, Gorontalo, Senin (1/5/2017).


Proyek yang dibiayai penuh oleh APBN ini awalnya ditargetkan selesai pada 2020 dengan skema proyek multi years.


Total anggaran selama 8 tahun proyek berlangsung diperkirakan mencapai Rp 597 miliar. Penyaluran anggaran pun akan dipercepat sesuai dengan target baru tersebut.


Sementara untuk kendala pembebasan lahan yang sebagian masih belum selesai, dia meminta bantuan Bupati Pahuwonto untuk mendukungnya. Sebab Bendung tersebut sangat dinanti-nanti oleh para petani.


"Pak Bupati kalau ada pembebasan lahan jangan sampai ada yang menghambat itu. Kalau dari segi anggaran dan lahan selesai, 2018 bisa selesai. Kalau 2020 itu mah tidak kerja," ujarnya.


Basuk juga melihat ada permasalahan lainnya, banyaknya lahan tanam jagun di perbukitan bisa menimbulkan erosi sehingga memunculkan sedimentasi di Bedunan Randangan. Hal itu tentu akan berdampak pada pengurangan volume air.


"Ini erosi tinggi selkali. Korosinya sampai ke laut sangat tinggi saya lihat dari pesawat. Di daerah-daerah kemiringan 45 derajat masih ditanami jagung, ini sumber erosi," terangnya.


Untuk itu Basuki menginstruksikan agar segera dibandung cekdam serta embung sebagai pengendali air. Dia perkirakan butuh banyak cekdam dan embung untuk menyelamatkan Bendung Randangan tanpa membebani masyarakat setempat.


"Saya amati banyak sekali potensi embung dan cekdam disini yang sangat bagus menurut saya. Harus kreatif betul dalm pembangunan dinamika Gorontalo ini yang merupakan daerah lumbung jagung," tukasnya. (detik).
Bagikan:
KOMENTAR