ACEH UTARA - Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Aceh membuat sejumlah aktivitas usaha kecil nyaris lumpuh gara-gara pemadaman listrik bergilir oleh PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Aceh.
Seperti yang dituturkan Sulaiman, salah seorang tukang pangkas di kawasan Kota Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara mengaku rugi sampai ratusan ribu rupiah akibat pemadaman listrik bergilir.
"Gara-gara pemadaman bergilir ini saya rugi besar karena tidak ada pelanggan yang datang untuk pangkas," ujar Sulaiman, yang ditemui Kabar Satu, Kamis (6/4/2017).
Ia menyebut, dari penghasilan pangkas setiap harinya Sulaiman bisa memperoleh uang dengan rata-rata Rp 150 ribu. Namun, akibat pemadaman bergilir yang sudah berlangsung beberapa hari terkahir ini penghasilannya menurun.
Menjelang Bulan Ramadhan maka PLN melakukan uprating konduktor (penggantian kable Tranmisi dari ACSR 240 mm2 kha 600 A. menjadi ACCC 310 mm2 kha 1200 A.
Pelaksanaan pekerjaan tersebut dimulai dari tanggl 2 April 2017 dan diperkirakan selesai pada tanggal 22 Mei 2017.
Pemadaman bergilir dalam beberapa waktu terakhir karena ada beberapa pembangkit sedang dalam pemeliharaan, PLN memastikan bahwa kebijakan pemadaman listrik bergilir per tiga jam disejumlah wilayah di Aceh, bukan faktor kesengajaan, melainkan keputusan terberat yang harus diambil oleh manajemen untuk menjaga agar tidak terjadi pemadaman yang lebih besar dan lebih luas.
Salah satu alasan dilakukan pemeliharaan terhadap sejumlah pembangkit yang ada di Aceh seperti PLTU Nagan Raya 1 dan pembangkit di Sumatera Utara, dilakukan untuk menjaga keandalan listrik menjelang Bulan Suci Ramadhan.
"Ini dilakukan agar umat muslim dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk selama Bulan Suci dengan khusyuk, tanpa adanya gangguan pemadaman."
Sebelumnya PLN Aceh telah menginformasikan kepada masyarakat bahwa sehubungan dengan pemeliharaan pembesaran konduktor Saluran Transmisi dari Pangkalan Brandan ke Binjai SU serta terjadi gangguan PLTMG Arun yang berakibat beban Arun turun pada saat beban puncak menjadi 70 MW.
Maka telah menyebabkan keterbatasan transfer arus listrik dari Sumut, kondisi itu membuat manajemen PLN Aceh dengan sangat terpaksa melakukan pemadamanan bergilir per 3 jam selama 1 periode untuk wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Sigli, Pidie Jaya, Meulaboh, Aceh Jaya, Bireun, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Kota Langsa , Aceh Tamiang.
Pemadaman dilakukan untuk menaikkan dan mempertahankan tegangan supplay agar tidak terjadi pemadaman yg lebih besar (Blackout).
Tentunya pihak PLN terus berupaya secepat mungkin untuk menormalkan kondisi ini.
"Sekali lagi kami atas nama PLN Aceh memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Semoga sistem kelistrikan Aceh dapat segera pulih kembali," demikian disampaikan Humas PLN Aceh, dalam keterangannya yang dilansir Kabar Satu, Selasa (4/4/2017). [Sarif]