Mengenali Jenis-Jenis Penyakit Kurap, Begini Cara Pengobatannya Menurut Dinkes Aceh Utara


Kamis, 24 Juli 2025 - 21.22 WIB



Aceh Utara - Penyakit kulit menular seperti kurap masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang cukup sering ditemukan di berbagai wilayah di Aceh Utara. Kurap, atau dalam istilah medis dikenal sebagai tinea, merupakan infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan ruam berbentuk bulat, gatal, dan bersisik. Meski tidak mematikan, kurap bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan benar. Kamis 24 Juli 2025.


Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM, menjelaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk mengenali berbagai jenis kurap serta memahami cara pengobatan dan pencegahan yang tepat.


Menurut Samsul Bahri, terdapat beberapa jenis kurap yang umum ditemukan di masyarakat, antara lain:


1. Tinea corporis (kurap tubuh): Biasanya muncul di bagian tubuh mana saja, ditandai dengan bercak merah bulat yang meluas, terasa gatal, dan bersisik di tepiannya.


2. Tinea capitis (kurap kepala): Umumnya menyerang anak-anak dan menyebabkan kulit kepala bersisik, rambut rontok, serta dapat menyebabkan kebotakan sementara.


3. Tinea cruris (jock itch atau kurap selangkangan): Menyerang area lipatan paha dan sekitar alat kelamin, lebih sering dialami pria akibat kelembapan dan keringat berlebih.


4. Tinea pedis (athlete’s foot): Menyerang area kaki, khususnya di sela-sela jari, dan ditandai dengan kulit yang mengelupas, gatal, dan terkadang melepuh.


5. Tinea unguium (kurap kuku): Menyebabkan kuku menjadi tebal, rapuh, dan berubah warna, umumnya sulit diobati dan membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama.


Samsul Bahri menekankan bahwa pengobatan kurap sebaiknya dilakukan segera setelah gejala awal muncul untuk mencegah penyebaran. Beberapa langkah pengobatan yang dianjurkan meliputi:


Penggunaan obat antijamur topikal: Obat oles seperti krim, salep, atau bedak yang mengandung clotrimazole, miconazole, atau terbinafine bisa digunakan untuk kurap ringan hingga sedang.


Obat antijamur oral: Untuk kasus kurap yang lebih parah atau sudah menyebar luas (misalnya kurap kepala atau kuku), dokter mungkin meresepkan obat antijamur oral seperti griseofulvin atau itraconazole.


Menjaga kebersihan area kulit: Area kulit yang terinfeksi harus dijaga tetap bersih dan kering. Hindari menggaruk agar tidak memperparah iritasi atau menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lain.


Pemeriksaan ke fasilitas kesehatan: Bila kurap tidak kunjung sembuh dalam dua minggu pengobatan mandiri, masyarakat disarankan segera berkonsultasi ke puskesmas atau dokter kulit.


Lebih lanjut, Dinas Kesehatan Aceh Utara juga memberikan imbauan pencegahan agar masyarakat tidak tertular atau menularkan kurap, di antaranya:


Gunakan pakaian bersih dan kering, terutama di musim hujan atau lingkungan lembap.


Jangan berbagi barang pribadi seperti handuk, pakaian, sisir, atau sepatu.


Rutin mandi dua kali sehari, terutama setelah beraktivitas berat atau berkeringat.


Pastikan kuku tangan dan kaki selalu bersih dan pendek.


Ajarkan anak-anak tentang pentingnya kebersihan tubuh dan tidak saling bertukar perlengkapan pribadi di sekolah atau tempat bermain.


Samsul Bahri juga mengingatkan bahwa walaupun kurap bukan penyakit yang berbahaya, namun jika tidak diobati dapat menyebabkan infeksi sekunder, luka bernanah, hingga peradangan berkepanjangan.


“Penyakit kurap bisa dicegah dengan kebersihan yang baik. Kami mengimbau masyarakat Aceh Utara untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila muncul tanda-tanda kurap, serta tidak menyepelekan infeksi kulit sekecil apa pun,” tutup Samsul.


Dengan edukasi yang tepat dan kepedulian terhadap kesehatan kulit, Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap angka kasus kurap di masyarakat dapat ditekan secara signifikan. (ADV)

Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ PT. Beujaya Media Group