Dinkes Aceh Utara Gencarkan Sosialisasi Pencegahan Penyakit Menular Lewat Media Cetak, Elektronik, dan Digital


Jumat, 25 Juli 2025 - 15.40 WIB



Aceh Utara - Dalam upaya menekan penyebaran penyakit menular yang masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara melalui Bidang Kesehatan Masyarakat terus menggencarkan kegiatan sosialisasi dan edukasi pencegahan penyakit menular kepada masyarakat luas. Sosialisasi ini difokuskan pada penyebaran informasi melalui berbagai saluran komunikasi, baik media cetak, elektronik, maupun digital.


Kegiatan ini menyasar seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, kelompok usia produktif, hingga masyarakat di kawasan terpencil. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dini terhadap penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC), HIV/AIDS, hepatitis, dan malaria.


Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM, pada Jum'at, 25 Juli 2025 menyampaikan bahwa upaya pencegahan penyakit menular tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi memerlukan keterlibatan aktif seluruh masyarakat.


> “Kami berkomitmen memperkuat edukasi kesehatan kepada masyarakat sebagai langkah preventif. Melalui media cetak, televisi lokal, radio, serta media sosial, kami ingin memastikan informasi tentang bahaya penyakit menular dan cara pencegahannya sampai ke semua kalangan,” ujar Samsul Bahri.




Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media lokal, relawan kesehatan, serta perangkat desa untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok kecamatan. Salah satu metode yang digunakan adalah penyebaran leaflet dan poster edukatif yang memuat informasi seputar gejala, penularan, serta cara pencegahan penyakit menular.


Melalui radio komunitas dan siaran televisi lokal, Dinas Kesehatan juga menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk talkshow interaktif, iklan layanan masyarakat, serta testimoni dari penyintas penyakit menular. Sementara di media digital, informasi disebarluaskan melalui akun resmi dinas di platform Facebook, Instagram, dan YouTube yang terus diperbarui secara berkala.


Empat jenis penyakit menular yang menjadi fokus utama sosialisasi kali ini adalah TBC, HIV/AIDS, hepatitis, dan malaria, mengingat masih tingginya angka kejadian penyakit tersebut di beberapa wilayah di Aceh Utara.


Untuk TBC, masyarakat diimbau agar tidak mengabaikan batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Sementara untuk HIV/AIDS, edukasi lebih diarahkan pada pentingnya perilaku hidup sehat, tidak berganti-ganti pasangan, dan tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian.


Penyakit hepatitis, terutama hepatitis B dan C, disosialisasikan melalui edukasi tentang pentingnya vaksinasi serta menjaga kebersihan pribadi. Sedangkan malaria difokuskan pada wilayah yang masih tergolong endemis, dengan penyampaian informasi tentang penggunaan kelambu, pembersihan lingkungan, dan pengendalian vektor nyamuk.


Perubahan Perilaku Masyarakat Jadi Tujuan Utama


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat menambahkan bahwa tujuan akhir dari kegiatan sosialisasi ini adalah mendorong perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat, waspada, dan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar.


> “Kami ingin membangun kesadaran kolektif. Ketika masyarakat paham dan sadar tentang penyakit menular, maka mereka akan lebih peduli untuk mencegah dan tidak ikut menyebarkan penyakit tersebut,” jelas Samsul Bahri.


Ia juga berharap para tokoh masyarakat, pemuda, dan kader Posyandu dapat menjadi mitra strategis dalam memperluas jangkauan edukasi ini.


Dinas Kesehatan Aceh Utara berencana untuk terus memperkuat kegiatan serupa ke depannya dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berkelanjutan, termasuk melalui edukasi berbasis sekolah, pelatihan kader desa, serta kampanye digital interaktif.


Sebagai penutup, Jalaluddin menegaskan bahwa pencegahan adalah investasi kesehatan jangka panjang, dan keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan dan keterlibatan masyarakat luas.


Dengan semangat kolaboratif, diharapkan angka penyakit menular di Aceh Utara dapat ditekan secara signifikan, menuju masyarakat yang lebih sehat dan berdaya tahan terhadap ancaman penyakit di masa depan. (ADV).

Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ PT. Beujaya Media Group