Tingkatkan Daya Saing SDM, Yahya Boh Kaye harap : Semua Stakeholder di Aceh Timur harus Perhatian Dunia Pendidikan


Rabu, 26 Agustus 2020 - 20.35 WIB


 






Aceh Timur - Melihat prilaku anak-anak remaja saat ini yang sangat lalai dan sibuk dengan game, dimana anak-anak begitu bebas menggunakan gatget atau android, hal ini dapat dilihat dari kecendrungan anak- anak remaja berkumpul dan nongkrong berjam-jam di warung-warung dan cafe yang menyediakan fasilitas wifi/internet, bahkan sampai larut malam. Rabu (26/08/2020)


Prilaku ini bukan hanya berdampak pada pergeseran sosial, agama dan budaya tapi memiliki pengaruh besar terhadap dunia pendidikan, baik pendidikan umun dan pendidikan agama. Bila ini terus berlanjut dan tidak ada upaya mengatasinya generasi masa depan Aceh terancam.


Hal itu disampaikan Anggota DPRK Aceh Timur M.Yahya Ys kepada media ini Rabu 26/08 di Salah satu kantin Idi Rayeuk, menyikapi dinamika prilaku remaja saat ini.


"Kita sangat prihatin melihat kondisi dan prilaku anak-anak dan remaja saat ini, setiap hari kita melihat anak-anak dan remaja berkumpul dan nongkrong berjam-jam di warung-warung dan cafe yang menyediakan fasilitas wifi, potret ini bukan hanya terjadi diperkotaan tapi telah merambah ke kampung-kampung, kata Yahya Boh Kaye Sapaan akrap M.Yahya Ys


Dinamika ini tentu menjadi sebuah ancaman terhadap pergeseran nilai, moral, adat, budaya dan agama yang berlaku di daerah serambi Mekkah, 


Selain itu, prilaku ini akan berdampak pada dunia pendidikan, kelalaian anak-anak dan remaja bila setiap hari disibukkan dengan game, sehingga minat belajar akan hilang perlahan-lahan, lanjutnya.


"Mereka tidak lagi memikirkan pendidikan, baik di sekolah maupun belajar ilmu agama,  otak mereka sudah terkontaminasi dengan game maupun permainan lain nya termasuk judi online" sebut Yahya Boh Kaye.


Bagaimana kita mengandalkan Sumber Daya Manusia (SDM), untuk masa depan Aceh, hari ini saja kita melihat indeks prestasi pendidikan baik di Aceh dan khusus nya Aceh Timur semakin tertinggal, 


Padahal bila dilihat dari kuantitas baik sektor Sarana dan Prasarana pendidikan sudah memadai, begitu juga dengan tenaga  guru, dukungan anggaran yang sangat besar, tapi bagaimana kualitas nya, banyak PNS dan tenaga kontrak di Aceh Timur yang lulus  berasal dari luar daerah, karena kita tak sanggup bersaing dengan mereka, dalam sisi kualitas pendidikan dan kreativitas kita sangat tertinggal, ucap Politisi Partai Aceh Ini.


Kita berharap semua stakeholder di Aceh Timur harus memberikan perhatian khusus pada dunia pendidikan, jika tidak bisa menjadi sebuah petaka bagi masa depan Aceh Timur sendiri, bukan hanya mengalami krisis pemimpin tapi juga terjadi krisis SDM.


"Tentu persoalan ini menjadi PR kita semua, terutama dalam menangani  dan mencegah prilaku anak-anak dan remaja agar tidak kecanduan game dan judi online, apakah harus diterapkan aturan/qanun pembatasan secara ketat dan tegas terhadap penggunaan android bagi anak-anak dibawah umur dan menertibkan Cafe-cafe saat jam belajar dan jam pengajian," kata Yahya Boh Kaye yang duduk di Komisi D.


Disamping itu juga kepedulian dan peran orang tua atau keluarga masing-masing sangat penting agar jangan membiarkan anak-anak yang belum saat nya menggunakan android, serta adanya peran masyarakat untuk sama-sama mengatasi persoalan ini.


Terakhir kepada Dinas Pendidikan dan Lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Departemen Agama (Depag), harus melakukan terobosan-terobosan yang kreatif, seperti memperbanyak sekolah unggul dan menerapkan disiplin yang ketat baik terhadap siswa maupun tenaga guru, tandas Yahya Boh kaye


"Kita harus selamatkan anak-anak dan remaja Aceh dari pengaruh global yang akan menggilas mereka, penggunaan teknologi tidak memiliki literasi akan sangat berbahaya" tutupnya. (aih)

Bagikan:
KOMENTAR