Ketua Karang Taruna Peuneurah Aceh Desa Alue Keujruen Wahyu Afli, A.Md, mengatakan bahwa Khenduri tersebut untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi, ini merupakan sebuah momentum untuk mempertebal ketaqwaan dalam diri kita serta sebagai wujud rasa cinta Masyarakat terhadap sosok Nabi Muhammad SAW dengan meneladani sifat serta sikap Rasulullah SAW dalam kehidupan bermasyarakat sehari hari.
Wahyu Afli, menambahkan bahwa acara tersebut juga diisi dengan tradisi “Meudike” (Berzikir) dan Makan Khenduri Bersama di Meunasah Setempat.
selain itu Wahyu Afli juga menyampaikan bahwa masih dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah, di Hari Ahad Malam Tanggal 23 Februari 2020 nanti kita ada mengadakan Dakwah Islamiah yang menghadirkan penceramah kondang Tgk. Mulyadi MJ, Joel Pase Seniman Aceh dan Group Seni Poh Kipah Pasokahillah, yang kita laksanakan di Lapangan Bola Kaki Desa Alue Keujruen.
Sementara itu Pj Geuchik Desa Alue Keujruen Sulaiman mengatakan bahwa Acara tersebut terlaksana berkat kerjasama Seluruh Masyarakat dan Pengurus Karang Taruna Peuneurah Aceh Desa Alue Keujruen, maka dari itu kami atas nama Pemerintah Desa Mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga acara ini terlaksana sesuai rencana dan semoga kekompakan ini mendapat berkah dari Allah SWT.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Aceh Utara Sarjani, ST melalui Ketua Bidang Syari’at Islam dan Dayah Akhmar Yuskar, S.Sos.I, M.Si, mengapresiasi langkah Masyarakat dan Pengurus Karang Taruna Peuneurah Aceh Desa Alue Keujruen Kecamatan Tanah Luas menggelar Khenduri dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah.
Akhmar Yuskar menjelaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Khususnya di Aceh, Hal ini merupakan sudah menjadi agenda tahunan yang menjadi tradisi dalam memperingati hari kelahiran Baginda Rasulullah SAW dan tidak pernah absen dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat Aceh.
Hal tersebut tidak bisa lepas dari budaya atau tradisi dari masing-masing masyarakat itu sendiri. Setiap daerah di Aceh Khususnya, memiliki adat istiadat yang telah dilakukan sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu merupakan aset yang selalu dijaga keberadaannya hingga sekarang dan harus terus dilestarikan secara turun temurun kepada anak cucu. Terangnya.
Setiap daerah memiliki keunikan dan khas tersendiri dalam Memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Keunikan itu pada dasarnya merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang sudah didapatkan. Paparnya.(Red)
