hal tersebut disampaikan Ketua Karang Taruna Kecamatan Samudera Irsal, S.Pd kepada awak media pada saat menghadiri kegiatan Silaturrahmi Evaluasi dan Diskusi Kinerja Perangkat Kecamatan dan Gampong dalam Kecamatan Samudera bersama unsur Pemerintah Kabupaten Aceh Utara di Aula Balai Desa Kecamatan Samudera, Kamis, 28/11/2019.
Irsal sangat menyayangkan melihat kondisi makam sultan yang sepatutnya dilestarikan dengan bagus dan dirawat dengan baik malah terkesan terabaikan. Jadi kami meminta Pemerintah Aceh dan Pemerintah Aceh Utara memugar kembali makam Sultan Malikussaleh atau yang mempunyai nama asli Meurah Silu,
ini merupakan raja pertama dari Kerajaan Islam Samudra Pasai. Tapi melihat kondisi seperti ini tidak pantaslah,” kata Irsal. Sambungnya, selain perawatannya yang sangat minim, pengawasan dari pemerintah pun terkesan kurang perhatian, akibatnya, kedua makam tersebut terkesan terabaikan dan tidak terawat.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Aceh Utara Sarjani, ST juga meminta kepada Pemerintah Aceh dan Pemerintah kabupaten Aceh Utara supaya memugar kembali makam-makam bersejarah yang ada di kawasan tersebut serta membangun akses jalan menuju Museum Islam Samudera Pasai agar para pengunjung atau wisatawan baik lokal maupun luar negeri yang ingin berkunjung dan mengetahui sejarah Islam di Aceh akan lebih nyaman.
Makam Sultan Malik Al-Shalih dan Makam Putro Nahritsyah serta Museum Islam Samudera Pasai sangat potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata islami sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat disekitar tempat tersebut, imbuh Sarjani.(Rls)
