Mahasiswa Manajemen Ikut Kuliah Tata Kelola Keuangan Negara


Jumat, 13 September 2019 - 10.28 WIB


Lhokseumawe - Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang akan menghadapi bonus demografi sampai tahun 2030 yang akan datang, setelah sebelumnya Tiongkok juga menikmati hal yang sama, demikian awal dari pengantar Kuliah Umum Tata Kelola Keuangan Negara oleh Safuadi ST.,M.Sc.,Ph.D kepada 200-an mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Papua serta puluhan Dosen dari program studi Manajemen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis (Feb)  Universitas Malikussaleh.

Kuliah Tata Kelola Keuangan Negara dilangsungkan di Ruang Kuliah Umum (RKU) Fakuktas tersebut di Kampus Bukit Indah, Kamis  (12/09) Kemarin.

Selain memberikan motivasi dan semangat, kegiatan tersebut juga menampilkan asumsi dasar Ekonomi Makro dan pertumbuhan PDB, yang dimoderatori oleh Marzuki SE.,M.Si

Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Aceh, Safuadi ST, M.Sc.,Ph.D menyampaikan, Indonesia adalah negara yang akan menjadi negara maju apabila 7 persen dari masyarakatnya memiliki kreativitas, maka penting bagi generasi saat ini untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.

"Indonesia dalam merancang struktur keuangan negara melalui APBN selalu mempertimbangkan kemampuan untuk merespon ketidakpastian global". Kata Safuadi.

Ia juga menambahkan, Indonesia secara gradasi akan terus menunjukkan penaikan yang signifikan untuk menjadi negara maju dimasa akan datang, maka keberadaan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kompetensi menjadi sangat penting selain sumber daya alam yang melimpah". Ungkapnya.

Kuliah umum tersebut juga bertujuan mendorong mahasiswa untuk memiliki semangat berwirausahaan untuk ikut berpartisipasi dalam men Generate ekonomi untuk selanjutnya membangun Indonesia menjadi negara yang kuat secara ekonomi nantinya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Manajemen, Dr Mohd Heikal SE MM menyatakan, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan akademik yang secara rutin dilaksanakan.

Pemateri kuliah umum yang merupakan putra asli Matangglumpang Dua tersebut menyampaikan bahwa mahasiswa harus mampu merubah tantangan dan ancaman menjadi peluang yang saat ini sangat menjanjikan untuk menjadi kegiatan dan aktifitas bisnis menghasilkan keuntungan sehingga memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi bangsa.

"Sehingga terjadi perputaran uang dan kesempatan bagi tenaga kerja yang pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan bagi negara dalam rangka memberikan kontribusi bagi negara untuk mencukupi belanja pembangunan untuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas yang trend nya selalu meningkat dari tahun ke tahun dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi setiap warganegara". Pungkas Dr Mohd Heikal.

Kuliah Umum Tata Kelola Keuangan tersebut juga dihadiri oleh Pembantu Rektor IV Universitas Malikussaleh, Dr M. Nazaruddin, M.Si, dan Dekan FEB Unimal, Dr Hendra Raza, SE MSi CA.

Sesi akhir acara ditutup dengan tanya jawab dari mahasiswa dan peserta yang hadir, terlihat sangat antusias peserta dalam bertanya dan memberikan pernyataan secara kritis dan konstruktif sebagaimana tradisi akademik yang telah berlangsung.(Red)

Bagikan:
KOMENTAR