Aceh Provinsi Termiskin, Khaidir : APBA Telah Disyahkan 17 Trilliun, " Aneh Justru Aceh Termakmur Se - Sumatera "


Rabu, 16 Januari 2019 - 08.16 WIB


LHOKSEUMAWE - Aceh masih bertahan sebagai provinsi nomor satu termiskin di Sumatera. Jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong saat ini berjumlah 831 ribu orang.


"Aceh saat ini menduduki peringkat pertama termiskin dan Bengkulu nomor dua. Meski demikian, pada bulan September terlihat penurunan angka kemiskinan di Aceh cukup tinggi. Ke depan kita tinggal 0,02 persen selisihnya dengan Bengkulu," kata Kepala Badan Pusat Statistik Aceh Wahyudin dalam konferensi pers di Kantor BPS, Aceh, Rabu (16/01).


Menanggapi pemberitaan Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera itu membuat pemuda Aceh terpingkal pingkal membaca berita serta menolak kebenaran hitung hitungan statistik tersebut sebagai lelucon menjelang pemilu 2019.


" saya tidak percaya Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera, itu statistiknya patut dipertanyakan ", ujar Khaidir Ketua DPD PSI Aceh Utara, Khaidir yang juga maju sebagai Caleg DPRA Dapil Aceh V (Aceh Utara, Lhokseumawe) dari PSI No Urut 1. Bertempat di Station Coffee Premium, Kota Lhokseumawe.


Kita ketahui APBA 2019 sebesar Rp 17 triliun lebih telah disyahkan akhir Desember 2018 lalu dalam sidang paripurna pada Senin (17/18) di Ruang Sidang Utama DPRA. " sebesar itu anggaran untuk kesejahteraan rakyat saja sudah cukup dikatakan Aceh provinsi makmur se - sumatera, bukan sebaliknya.


Terkait Anggaran sebesar itu sudah cukup makmur Aceh. Berbalik keliru dari hasil statistik yang dikeluarkan BPS sebagai provinsi termiskin Se - Sumatera.


" saya katakan itu tidak mungkin dan sangat mustahil untuk Aceh. Jika tim serius meneliti dan turun ke lapangan serta menelusuri setiap KK warga Aceh maka pasti tidak seperti demikian buruknya, walau terlihat tidak bercukupan setiap KK masyarakat aceh tersebut pasti masih memiliki simpanan harta seperti tanah, sawah, sapi (leumo) serta kendaraan roda dua dan lainnya, " ungkap Khaidir.


Bahkan ditambahkannya, Masyarakat Aceh sebenarnya sangat banyak menyimpan aset dalam bentuk harta yang tidak bergerak. Bahkan tidak ditemukan anak anak muda di Aceh disini yang tidak bahagia karena kasus kemiskinan.


Mereka masih menikmati segelas kopi, memainkan gadget, serta berbagai harta benda yang terpakai ditubuh sehari hari masih terlihat normal, " tutup khaidir, salah satu tokoh pemuda Aceh Utara tersebut.  (Rel/Rj)

Bagikan:
KOMENTAR