JRJ Motor Resmi Dibuka di Aceh Utara


Selasa, 15 Mei 2018 - 17.10 WIB


LHOKSUKON – Usaha perbengkelan pemuda Aceh Utara yang diberi nama JRJ Motor secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf bersama pihak PT Pertamina Hulu Energi (PHE) NSB dan Politeknik Lhokseumawe yang berlangsung di jalan Cut Meutia Gampong Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (15/5).


Usaha perbengkelan tersebut diikuti oleh enam orang pemuda yang merupakan hasil seleksi oleh Politeknik Lhokseumawe yang masuk dalam Program Pengembangan Usaha Perbengkelan sepeda motor bekerjasama dengan PT PHE NSB dan Pemerintah Daerah Aceh Utara.


Dalam hal ini Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf atau Sidom Peng, mengatakan prorgam tersebut sangat strategis karena Pemkab Aceh Utara selama ini terus mencoba untuk menghidupkan Industri dan usaha-usaha ekonomi lain.


Pelaksanaan kegiatan semacam itu menurutnya, merupakan modal dan potensi yang besar bagi pembangunan terutama dalam membangun perekonomian masyarakat tak terkecuali dalam pembinaan generasi muda Gampong agar lebih dekat pada keahlian dibidang perbengkelan sepeda motor.


“Kami yakin bahwa Aceh Utara ini akan memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi pada masa mendatang. Kegiatan ini juga merupakan salah satu pola aplikasi keilmuan di tengah masyarakat, tentunya kita berharap dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ilmu perbengkelan bagi pemuda yang ada di daerah kita ini khususnya,” ujarnya.


Sementara itu Field Manager Aceh Production Operations (APO) PT PHE NSB, Indra Sakti, mengatakan perbengkelan yang telah resmi dibuka tersebut diikuti oleh enam orang pemuda setelah dinyatakan lolos seleksi dari seratusan peserta yang dilaksanakan oleh Politeknik Lhokseumawe.


“Jadi mereka ini adalah untuk saat ini yang terpilih. Tujuan kita membuat program yaitu bahwa kita tahu Aceh Utara merupakan daerah industri yang sangat potensial untuk maju, dimana sepeda motor merupakan sarana transportasi yang sangat banyak dipakai sehingga tentunya memerlukan tenaga-tenaga untuk pemeliharaan dan juga membantu kebutuhan ekonomi,” ujar Indra.


Dalam kesempatan itu Wakil Direktur Bidang Kerjasama Politeknik Lhokseumawe, Taufik, mengatakan kegiatan semacam ini penting dilakukan untuk agar kedepan peserta yang sudah terlatih itu bisa memberikan keterampilan yang didapat kepada masyarakat lain dalam bentuk menyediakan fasilitas service.


“Kegiatan semacam ini kita lakukan untuk pengembangan kepada masyarakat yang merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal yang kita berikan untuk pengabdian kita pada masyarakat. Keterampilan ini juga kita berikan kepada pemuda yang putus sekolah khususnya kepada enam orang mereka ini,” jelas Taufik. (ch)
Bagikan:
KOMENTAR