Masyarakat Pirak Timu dan Paya Bakong Pertanyakan Pembebasan Lahan Pembangunan Irigasi


Jumat, 18 Agustus 2017 - 12.44 WIB


ACEH UTARA - Tokoh Kecamatan dan beberapa OKP melakukan rapat konsolidasi terkait masalah pembebasan lahan pembangunan irigasi sepanjang 16 kilometer dari Kecamatan Pirak Timu dan Paya Bakong pada Kamis malam, (17/08/2017).


Rapat tersebut digelar di Warkop Pak Cek, Matangkuli. Hadir di antaranya Ketua KNPI PK Pirak Timu T Faisal Razi, Ketua KNPI PK tanah luas Feriadi, Ketua PPP Andriadi, Ketua FOMA PT, Amrizal, BKM Kecamatan Pirak Timu Musliadi, ketua IMaTa Syahril Fuad, Ketua LIMA Muzammil serta Muhammad Yusuf Tokoh masyarakat Pirak Timu.


Menurut T Faisal Razi, selaku ketua KNPI PK Pirak Timu, dalam pembahasan anggaran 2017 sudah disahkan oleh dewan Aceh Utara sekitar 2.8 M untuk pembebasan lahan dan pembangunan irigasi di Pirak Timu dan paya Bakong, tetapi sampai sekarang belum ada realisasi dan bahkan tim penilai harga tanah belum turun ke lapangan.


"Sudah sekian lama masyarakat Pirak Timu dan Paya Bakong mendambakan irigasi Pirak Timu bisa dinikmati masyarakat, sudah 2 tahun anggaran pembebasan tanah irigasi tersebut menjadi silpa, apakah tahun ini akan mangalami nasib yang sama akan terjadi silpa lagi?, kenapa sampai saat ini dan bahkan sudah akhir tahun namun belum diturunkan juga tim penilai harga tanah untuk pembayaran tanah tersebut," tanya T Faisal Razi.


"Sudah cukup penderitaan yang dirasakan masyarakat Pirak timu, rasa-rasanya keadilan masih jauh dari kehidupan kami," lanjutnya.


Mereka juga mempertanyakan apa masalah dan kendala yang membuat terbengkalainya pembangunan tersebut hingga tiga tahun.


Dalam hal ini, Muhammad Yusuf selaku mantan mukim Matangkuli timu juga mengatakan, jika memang pemerintah mengatakan kalau terhambatnya pembangunan karena kendala di masyarakat itu sangatlah keliru, karena di lapangan masyarakat sudah siap jika memang tanah mereka dibeli untuk irigasi.


"Bek sabe cilet manisan bak rhueng rakyat," ungkap Muhammad Yusuf dengan Bahasanya yang bermakna jangan selalu memberikan harapan kepada masyarakat.


Pemerintah Aceh Utara dituntut untuk serius dalam hal tersebut, jangan sampai mengkambing hitamkan masyarakat.


"Dalam waktu kedepan kami akan melakukan audiensi dengan pemerintah , jika memang belum ada jalan keluar maka kami akan melakukan aksi besar-besaran," ancam Muhammad Yusuf.


Ketua IMaTa mendukung sepenuhnya tuntutan ini. "Kebutuhan dan masalah di Pirak Timu dan Paya Bakong merupakan masalah kami juga dan kami akan mendukung dan membantu aksi tuntutan ini sampai selesai," ungkap Syahril Fuad, Ketua IMATA


Ketua PPP, Andriadi juga mengungkapkan kepudulianya terhadap terbengkalainya pembangunan itigasi tersebut. Dirinya mengaku sangat prihatin dan menyayangkan yang mana sampai saat ini irigasi tersebut belum jelas pembangunannya. Masyarakat sangat membutuhkan irigasi itu, karena mayoritas masyarakat adalah petani.


Dan aksi ini juga akan didukung oleh Ikatan Mahasiswa Pirak Timu (FOMA PT), Lumbung Informasi Mahasiswa Matangkuli (LIMA), Panteu Pemuda Peduli (PPP), Ikatan Mahasiswa Tanah Luas (IMATA), KNPI PK Pirak Timu dan Tanah Luas, dan masyarakat lainnya. [Azhar]
Bagikan:
KOMENTAR