BI Bengkulu Ajak Ulama Kendalikan Inflasi Ramadhan


Senin, 24 April 2017 - 15.31 WIB


Bengkulu– Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu mengajak ulama setempat untuk turut berperan dalam mengendalikan inflasi jelang dan selama Ramadhan 2017.


Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Senin, menyebutkan, ceramah-ceramah keagamaan di masjid-masjid merupakan sarana efektif mengajak masyarakat untuk mengonsumsi komoditas secara normal.


"Kita butuh peran alim ulama untuk mengajak masyarakat agar konsumsi secara wajar pada bulan puasa, sesuai dengan tuntunan agama. Ulama merupakan tokoh yang dihormati masyarakat, jadi cukup besar pengaruhnya kalau alim ulama yang memberi nasihat," kata dia.


Apalagi jika bisa mengajak masyarakat untuk membiasakan diversifikasi makanan, maka pasar akan merasakan dampak positif yang sangat besar.


"Tidak tergantung pada satu komoditas tertentu akan membuat harganya tetap stabil. Diversifikasi makanan ini juga menjadi fokus Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," kata dia lagi.


Pada 2016, TPID mampu meredam gejolak inflasi tahunan dan membukukan angka sebesar 5,0 persen secara tahunan atau masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional empat persen plus minus satu.


Pengendalian ketika itu difokuskan pada komoditas dengan frekuensi dan andil besar terhadap inflasi, seperti daging ayam ras, cabai merah, minyak goreng, telur ayam, dan beras.


TPID berhasil menjaga harga pangan tetap stabil, salah satunya melalui peran program Bulog dalam mendistribusikan beras untuk keluarga sejahtera (rastra) dan penguatan peranan Rumah Pangan Kita (RPK).


"Kali ini kita juga dorong agar rastra segera didistribusikan serta sinergi program RPK, Toko Tani Indonesia, serta program sejenis lainnya," ujarnya. (ant/harian88)
Bagikan:
KOMENTAR