Wamen PUPR Janji Perbaiki Infrastruktur yang Rusak Akibat Banjir Di Aceh Utara


Rabu, 09 Desember 2020 - 19.18 WIB









Lhoksukon ( Kabarsatu.info)- Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat John Wempi Wetipo, SH, MH, berjanji Kementerian PUPR akan memperbaiki dan merehabilitasi sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara.

Hal itu ditegaskannya usai meninjau langsung sejumlah titik banjir di wilayah Aceh Utara, Selasa Kemarin, 8 Desember 2020. Wamen PUPR John Wempi Wetipo di antaranya meninjau kerusakan pada bendung Krueng Pase di kawasan Gampong Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, juga kondisi banjir di kawasan Kecamatan Lhoksukon.

Terkait dengan kerusakan mercu bendung Krueng Pase, John Wempi Wetipo mengatakan mendapat perhatian serius pihaknya. “Nanti uangnya berapa banyak dibicarakan dengan Kepala Balai (Balai Wilayah Sungai Sumatera I), nanti akan dilakukan penanganan dalam dua tahap,” ungkap John Wempi.

Kunjungan Wamen PUPR John Wempi Wetipo meninjau kondisi banjir di Aceh Utara turut didampingi oleh Bupati H Muhammad Thaib, Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh H Ruslan Daud, Staf Ahli Menteri PUPR Achmad Gani Ghazali Akman,  Direktur Preservasi Jalan Akhmad Cahyadi, Kasubdit Wilayah I Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Elroy Koyari, juga ikut serta pejabat dari Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Kepala Dinas Pengairan Aceh Ir Mawardi, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat, serta Kepala Dinas PUPR Aceh Utara Edi Anwar, ST.

Kata John Wempi, penanganan darurat mercu bendung Krueng Pase segera dilakukan setelah dilakukan kebutuhan anggaran oleh Balai Wilayah Sungai bersama Tim dari Pusat. “Kita menggunakan surat tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Aceh Utara yang dikeluarkan oleh Bupati, surat itu kita pakai untuk pekerjaan tanggap darurat bendung Krueng Pase yang jebol,”jelasnya.  


Menurut Wamen, selain pekerjaan penanganan darurat, pihaknya juga akan melakukan pembangunan permanen bendung Krueng Pase yang mulai dikerjakan pada 2021. Anggaran tahap pertama dari APBN sudah dicadangkan sebesar Rp 30 miliar. 

Wamen PUPR John Wempi Wetipo mengatakan yang sangat penting dilakukan saat ini adalah pengananan darurat yang harus dilakukan secepatnya agar masyarakat dapat kembali beraktivitas. “Bahwa saya pikir saya ditugaskan oleh Bapak Presiden agar bagaimana bencana ini dapat tertangani dengan baik, memastikan agar masyarakat mendapat kepedulian oleh negara,” ungkapnya. 

Lebih jauh John Wempi mengatakan terkait dengan peristiwa banjir tak ada yang bisa memprediksi bencana alam. Namun yang penting adalah negara harus hadir untuk memberi perhatian bagi rakyat. 

“Wujud kehadiran negara itulah yang sangat dinanti oleh masyarakat, seperti penanganan darurat. Sembilan kecamatan (yang terdampak berat banjir di Aceh Utara) diupayakan dalam 1 - 2 minggu kita tuntaskan,” tegas John Wempi.

Sementara Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib pada kesempatan itu mengatakan Pemkab Aceh Utara telah melakukan tindakan maksimal dalam penanganan bencana banjir, terutama dalam evakuasi masyarakat yang terkurung banjir dan penyaluran kebutuhan bantuan logistik pengungsi. 

“Sejak hari pertama banjir kita mulai penanganan. Semua sumber daya telah kita kerahkan dan siaga di beberapa titik supaya penanganan dapat berjalan maksimal,” ungkap Cek Mad, sapaan akrab Bupati Aceh Utara.


Saat ini, tambahnya, penanganan korban banjir juga fokus pada masalah kesehatan, di mana sejumlah pengungsi dikabarkan mulai diserang gatal-gatal atau penyakit kulit. Bantuan akan fokus ke beberapa kecamatan yang terdampak berat, seperti Kecamatan Lhoksukon, Pirak Timu, Matangkuli, Cot Girek dan Langkahan.(Raj)

Bagikan:
KOMENTAR