Masyarakat Gampong Bantan Pertanyakan Realisasi Dana Desa


Minggu, 17 Februari 2019 - 10.33 WIB


Rumah Dhuafa yang bersumber dari anggaran dana desa tahun anggaran 2018 di Gampong Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara belum rampung dikerjakan.
LHOKSUKON - Masyarakat Gampong Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara mempertanyakan realisasi penggunaan dana desa yang diduga tidak transparan dan syarat bermasalah.


Hal ini seperti yang disampaikan aparatur gampong setempat kepada KabarSATU.info, yang ditulis hari ini, Minggu (17/2/2019).


Menurut keterangan aparatur, selama ini Geuchik kurang transparan dalam penggunaan dana desa dimana banyak pengerjaan proyek yang belum selesai seperti halnya pembangunan Pustu ukuran 6 x 6 M yang menyerap anggaran sebesar 149 juta lebih pada tahun 2017 lalu sampai saat ini masih terbengkalai sehingga bidan desa tidak dapat menempati Pustu tersebut.


"Sampai sekarang bangunan tersebut mangkrak karena beberapa item belum dikerjakan seperti septic tank tidak ada, kaca jendela pun masih ada yang tidak dipasang, dan jaringan listrik juga tidak ada," ungkapnya.


Selain Pustu, pembangunan 6 unit rumah untuk warga kurang mampu anggaran tahun 2018 juga belum selesai dikerjakan. Malah menurut informasi yang berkembang anggarannya sudah habis dipakai untuk pembangunan gedung serbaguna.


Sementara itu, Geuchik Gampong Bantan Ibrahim, yang dikonfirmasi menyebutkan bahwa terhambatnya pembangunan rumah dhuafa dan beberapa item lainnya disebabkan adanya kekeliruan antara dirinya dengan bendahara desa. Dimana uang dana desa sudah terpakai untuk pembangunan Meunasah.


Sehingga, untuk melanjutkan pembangunan itu dirinya terpaksa menggadaikan mobil pribadi untuk menyelesaikan pengerjaan proyek ini.


"Ini menjadi tanggung jawab saya dengan masyarakat dan akan tetap saya selesaikan, dan antara saya dan bendahara juga akan saya selasaikan, karena memang untuk pembangunan meunasah ada dananya tersendiri," ujar Ibrahim.


Selain itu dirinya juga mengatakan, bahwa semua bahan sudah ada, tinggal pengerjaannya saja.


"Bahan-bahanya sudah ada sumua tinggal dikerjakan saja, namun masih terkendala dengan para pekerja yang agak lambat pengerjaannya," ucap Geuchik.


Sedangkan untuk pembangunan Pustu tahun 2017 lalu disebutkannya itu hanya tinggal sedikit saja yang belum selesai seperti septic tank. Dan dirinya juga menyuruh tukang yang kebetulan juga aparat desa untuk segera memperbaikinya.


"Tukang yang pertama mengerjakanya sudah lari, hingga terpaksa saya suruh tukang lain, dan kalau ada masyarakat yang mengatakan kok tidak dipasang keramik, itu memang tidak ada keramik  dan yang dipasang keramik itu hanya di kamar mandi dan sudah dikerjakan. Yang pasti itu semua sudah sesuai denga RAB yang saya pegang," jelas Geuchik.***
Bagikan:
KOMENTAR